Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Tanda Kita Hidup dengan Orangtua Toksik

Kompas.com - 11/03/2022, 14:47 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Perilaku orangtua toksik itu membuat kita terus-menerus bertanya pada diri kita, apakah mengungkapkan perasaan kita merupakan sebuah kesalahan atau tidak.

"Kita sering merasa tidak valid secara emosional karena orangtua toksik, dan memiliki banyak keraguan setelah berbicara dengan mereka," kata Carino.

Psikolog klinis Craig Malkin menceritakan, salah satu kliennya dibesarkan oleh ayah yang senantiasa menanggapi emosi anaknya dengan pengabaian, seperti "kamu perlu belajar untuk melepaskan sesuatu".

Perilaku ini menimbulkan rasa malu dan kebingungan di diri klien tersebut, dan dirasakannya hingga dewasa.

"Klien itu membatasi kontak dengan ayahnya, tetapi setiap percakapan mereka memunculkan kecurigaan, di mana dia (klien) dianggap terlalu sensitif, terlalu menuntut, atau plin-plan," tutur Malkin.

"Dia meragukan dirinya sendiri pada tingkat yang lebih dalam daripada anak yang terus-menerus dikritik."

Baca juga: Orangtua, Jangan Menjadi Toksik bagi Anak

3. Pertentangan dianggap sebagai tindakan kurang ajar

Tidak ada ruang untuk berdiskusi secara sehat jika kita memiliki orangtua toksik.

Meskipun kita sudah dewasa, pendapat kita tidak ada artinya di mata mereka.

"Orangtua yang menganut gaya pengasuhan otoriter meyakini hanya ada satu jawaban, dan itu adalah jawaban darinya," ucap Streep.

"Kurangnya diskusi hanya memberikan kita satu pilihan, yaitu menyerah."

4. Mengkritik tindakan, keputusan, dan karakter anak

Banyak orangtua memiliki kebiasaan menyela pembicaraan dan mengomentari segala hal yang tidak sedang dibicarakan.

Misalnya saja, mereka mengomentari pakaian kita, pekerjaan kita di kantor, atau pasangan kita.

Semua komentar itu bisa membuat kita frustasi. Namun biasanya, ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya.

Nah, orangtua yang toksik tidak hanya mengkritik tindakan yang kita lakukan, tetapi juga karakter kita.

"Alih-alih menyoroti tindakan atau keputusan yang tidak disetujui, ibu atau ayah berfokus pada apa yang salah dalam diri kita, seperti terlalu sensitif atau terlalu bodoh atau apa pun yang muncul di benak mereka," kata Streep.

"Tindakan ini dimaksudkan untuk melemahkan kita, menjadi ragu atau menyalahkan diri sendiri."

Malkin juga menceritakan salah satu kliennya, wanita berusia 30 tahunan.

Wanita itu memiliki ibu yang selalu menyebutkan kesalahan sang anak.

"Dia terlalu pemilih dalam mencari pasangan pria, terlalu ceroboh dengan pengeluaran, terlalu memedulikan penampilannya, atau terkadang tidak peduli," terang Malkin.

"Temanya selalu sama, kebijaksanaan ibunya tidak usah dipertanyakan lagi dan klien (anaknya) seolah tidak tahu apa-apa."

Sedangkan menurut Carino, orangtua yang toksik membuat segala sesuatu yang kita lakukan tidak membuat kita terlihat baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com