Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Tanda Kita Hidup dengan Orangtua Toksik

Kompas.com - 11/03/2022, 14:47 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap anak memiliki hak untuk hidup bahagia dengan orangtua yang mengasihi mereka.

Sayangnya, banyak anak yang justru dibesarkan oleh orangtua beracun atau toxic parents.

Tidak jarang, anak yang dibesarkan dalam lingkungan beracun akan memiliki luka batin dan trauma. Dampaknya bisa dirasakan anak ketika mereka tumbuh dewasa.

Anak memerlukan waktu lama untuk dapat menyadari jika orangtuanya adalah orangtua toksik.

Bisa jadi, selama ini kita selalu menganggap semua perilaku orangtua adalah hal yang wajar, meskipun sebenarnya toksik.

Atau, kita tidak berhenti berharap agar orangtua mau berubah sehingga hubungan orangtua-anak dapat diselamatkan.

Begitu diungkapkan Peg Streep, penulis buku "Daughter Detox: Recovering from an Unloving Mother and Reclaiming Your Life".

Sejatinya, setiap hubungan antar manusia tidak lepas dari ketegangan atau konflik. Demikian pula hubungan antara anak dan orangtua.

"Anak yang tumbuh dewasa kerap membuat pilihan berbeda dari apa yang diinginkan orangtua mereka di sehingga beberapa konflik tak dapat dihindari," ujar Streep.

"Tapi yang membedakan ketegangan dan toksisitas adalah bagaimana cara menyelesaikan konflik dan pertentangan itu."

Hubungan beracun orangtua dan anak tidak muncul begitu saja dalam waktu singkat.

Kemungkinan, ada riwayat perilaku egois, mengendalikan, menyalahkan, atau mengabaikan yang sudah lama dilakukan orangtua terhadap anak.

"Masalah tertentu bisa muncul dan memicu keretakan dalam hubungan yang sehat, namun hubungan anak dan orangtua yang toksik tidak muncul begitu saja," jelas Streep.

"Orangtua dengan sifat narsistik yang tinggi, terlalu mengatur, atau agresif akan terus berperilaku seperti itu kendati anak sudah dewasa."

Baca juga: Apa Saja Ciri Orangtua Toksik

Lima tanda di bawah ini menunjukkan jika kita menghadapi orangtua yang toksik.

1. Memaksa anak untuk memenuhi keinginan orangtua

Sebagai anak yang tumbuh dewasa, kita tentu membutuhkan kasih sayang dan persetujuan dari orangtua kita.

Nah, orangtua yang toksik akan memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Walaupun kita mungkin membuat keputusan yang tepat, orangtua membuat kita merasa keputusan kita berbahaya bagi mereka dalam beberapa hal," kata konselor kesehatan mental Justine Carino.

"Mereka juga mengancam untuk tidak lagi memberikan kasih sayang jika kita melawan keinginan mereka."

Tanggapan serupa dikatakan oleh Streep. "Orangtua dapat menggunakan ancaman mengabaikan anak atau menghapus hak untuk mendapatkan warisan jika anak tidak mengikuti keinginan orangtua."

2. Sering meremehkan perasaan anak

Jika kita mencoba mengungkapkan rasa sakit atau kekecewaan mengenai suatu masalah pada orangtua toksik, mereka akan mengabaikan atau acuh tak acuh dengan perasaan kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com