Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Mendengarkan Musik Ampuh Turunkan Efek Gangguan Kecemasan

Kompas.com - 12/03/2022, 07:00 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah kamu adalah tipe yang senang menjalani kegiatan sehari-hari sambil mendengarkan musik?

Jika iya, kebiasaan menyenangkan itu bisa diteruskan. 

Alasannya, mendengarkan musik rupanya dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang, terutama dalam hal gangguan kecemasan.

Dikutip dari Martha Stewart, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE membuktikan hal tersebut.

Baca juga: Atasi Gangguan Kecemasan dengan Anxiety Rings, Bisa?

Riset itu menemukan,  perawatan kesehatan yang mencakup musik dan stimulasi ketukan pendengaran dapat membantu mengurangi kecemasan pada beberapa pasien.

Stimulasi yang dimaksud adalah kombinasi nada di satu telinga atau kedua telinga yang dimaksudkan untuk mengaktifkan aktivitas otak yang berbeda.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Ryerson University, Kanada tersebut meneliti 163 pasien yang mengonsumsi pengobatan anti kecemasan di rumahnya masing-masing.

Tes tersebut menampilkan musik, Auditory Beat Stimulation (ABS), dan “pink noise” yang serupa dengan white background noise.

Dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence), setiap pasien pun menerima beberapa jenis musik berdasarkan mood dan preferensi musiknya masing-masing.

Lalu, para partisipan pun diminta menggunakan sebuah aplikasi yang diinstal di ponsel mereka sambil menutup mata dan mendengarkan nada-nada yang telah disiapkan selama 24 menit.

Baca juga: 7 Keuntungan Punya Hobi Mendengarkan Musik

Hasilnya, mereka yang sebelumnya mengalami gangguan kecemasan dengan gejala sedang dapat menurunkan gejala fisik setelah mendengarkan musik dan ABS.

Sementara itu, partisipan yang hanya mendengarkan musik saja justru mengalami penurunan gejala kecemasan tertinggi.

Hasil tersebut kontras dengan mereka yang mendengarkan pink noise.

Kecemasan kognitif, yang berasal dari pikiran dan emosi, terlihat berkurang paling banyak pada peserta yang mendengarkan musik dan ABS.

Sementara itu, mereka yang mendengarkan musik saja mengalami penurunan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendengarkan ABS.

Ilustrasi mendengarkan musik PEXELS/BURST Ilustrasi mendengarkan musik

"Dengan adanya pandemi dan pekerjaan jarak jauh, hal ini menunjukkan peningkatan luar biasa dalam penggunaan alat kesehatan digital untuk mendukung kesehatan mental,: ujar tim peneliti.

Hasil uji klinis ini juga menunjukkan harapan besar terkait penggunaan alat kesehatan digital.

Misalnya terapi musik digital Lucid dalam pengelolaan kecemasan dan kondisi kesehatan mental lainnya.

Baca juga: Gangguan Kecemasan dalam Asmara, Apa Pemicunya?

"Hasil temuan ini menunjukkan bahwa musik yang dipersonalisasi sangat menjanjikan dalam mengurangi kecemasan secara efektif pada mereka yang menderita gangguan kecemasan," ujar para peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com