KOMPAS.com - Orangtua kadang merasa anaknya yang beranjak dewasa menunjukkan perasaan benci dan marah.
Buah hati yang dulu manis terlihat tidak ramah ketika berinteraksi dengan kita atau malas ketika harus pulang ke rumah saat liburan.
Hubungan yang dulunya hangat akhirnya menjaid canggung karena perasaan negatif yang ditunjukkan oleh anak.
Baca juga: 8 Gaya Parenting Unik dari Berbagai Belahan Dunia
Sebelum berpikiran buruk pada anak, ada baiknya kita mengevaluasi diri terlebih dulu.
Mungkin ada perbuataan yang kita lakukan di masa lalu dan memunculkan rasa benci tersebut.
Dikutip dari Psychology Today, ada sepuluh hal yang bia menjadi penyebabnya.
Semua orang tentu memiliki cerita dan pandangan hidupnya sendiri.
Tetapi, kita tidak bisa merasa selalu benar dan memandang semua pendapat anak sebagai sesuatu yang salah.
Jadi, dengarkan cerita anak dan terima bahwa adakalanya ia benar.
Baca juga: Perhatikan, Tanda Kita Hidup dengan Orangtua Toksik
Hidup telah mengajarkan anak berbagai hal dari pengalaman dan kenalannya.
Mungkin, ia tidak sama dengan dirinya yang kita kenal saat masih anak-anak dulu.
Jadi, jangan berpikir kalau kita masih memahami apa yang anak pikirkan dan rasakan.
Jika anak boros atau sulit melakukan apapun sewaktu kecil, tak berarti dia akan seperti itu seterusnya.
Bisa saja setelah dewasa, ia menjadi orang sukses yang hemat dan bertanggung jawab.
Baca juga: Perhatikan, Tanda Kita Hidup dengan Orangtua Toksik
Jadi, berikan anak kesempatan untuk menunjukkan seperti apa dirinya sekarang.