Jangan bersikap seperti ini.
Lebih baik, tetaplah diam dan pahami dulu kata-kata anak sebelum merespon kata-katanya.
Jika tidak paham dengan kata-kata anak, mintalah ia untuk kembali menjelaskannya.
Pertengkaran antara anak dan sadaranya bukan lagi urusan kita.
Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri, terlepas dari siapa yang kita anggap benar.
Lalu, jangan mencoba menjadi penengah jika kita tidak benar-benar bisa bersikap netral.
Baca juga: Orangtua Simak, Inilah Bahaya Terlalu Banyak Menekan Anak
Jika tidak bisa mendapatkan sesuatu dari anak, orangtua akan mencoba untuk mendapatkan hal itu dari orang lain, termasuk pasangan anak.
Namun hal ini bisa menyeret orang lain ke masalah yang seharusnya hanya terjadi antara kita dan anak.
Hanya karena kita adalah orangtuanya, tidak berarti bisa terus mengganggu kehidupan anak.
Terkadang, ada kalanya perlu mundur sesaat dan menunggu sampai anak meminta bantuan, opini, atau pemahaman kita.
Baca juga: Menerapkan Pola Asuh Permisif pada Anak, Apa Dampaknya Saat Dewasa?
Bayangkan saja ada sebuah pintu antara kita dan anak.
Jadi, ketuk dahulu, dan jangan masuk sampai diminta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.