KOMPAS.com - Saat ini telah banyak brand mode mengusung konsep sustainable fashion. Salah satunya dengan meluncurkan produk fesyen berbasis kulit jamur.
Seperti halnya rumah mode Hermes yang terkenal akan produk kulitnya.
Tahun lalu, Hermes merilis tas yang terbuat dari kulit jamur. Rumah mode mewah satu ini berkolaborasi dengan MycoWorks untuk menghadirkan tas kulit yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Kick Off G20: Andien Aisyah Bagi Tips Terapkan Sustainable Fashion
Namun, Hermes bukan satu-satunya merek yang menggunakan kulit jamur. Stella McCartney, Lululemon hingga Adidas juga berkolaborasi dengan produsen lainnya untuk membuat item fesyen dari kulit jamur.
Sementara itu di luar brand mode, Mercedes-Benz dan Bentley juga menggunakan bahan ramah lingkungan dan mulai membuat jok mobil dari kulit jamur untuk beberapa model keluaran terbaru.
Lantas seperti apa kulit jamur ini? Apakah cocok dijadikan alternatif material yang lebih ramah lingkungan?
Sebagaimana dilansir Pure Wow, kulit jamur terbuat dari miselium, sejenis serat yang digunakannya untuk menyerap makanan hingga melakukan proses vegetasi jamur.
Miselium tersebut kemudian sengaja dirancang untuk membentuk serat tahan lama yang penampilan dan teksturnya terasa seperti kulit asli.
Menariknya, kulit jamur tak cuma sebagai alternatif pengganti kulit asli, tapi juga dapat dijadikan alternatif pengganti kulit sintetis.
Seperti kita tahu, kulit sintetis sejauh ini telah dianggap sebagai material atau bahan untuk pengganti kulit hewani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.