KOMPAS.com - Anak kucing mungkin menghabiskan hari-harinya dengan bermain-main, terutama saat umur empat hingga lima bulan.
Namun saat kucing memasuki usia dewasa, biasanya kucing terbagi ke dalam dua kelompok: kucing yang masih hobi bermain-main dan kucing “malas” yang lebih memilih untuk diam.
Memang, perubahan perilaku itu wajar. Tapi, sebenarnya perubahan perilaku kucing ini tidak selamanya baik dan bisa menjadi tanda masalah, yang bisa diketahui lewat tes H.I.S.S.
Namun jika kucing sehat, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membuatnya kembali aktif.
Baca juga: Benarkah Kucing Memiliki Rasa Sayang terhadap Tuannya?
Berikut paparannya, seperti dilansir dari The Sprucepets.
Kesehatan tentu mempengaruhi tingkat aktivitas. Masalah terkait usia seperti radang sendi dapat mengurangi minat bermain kucing.
Masalah kesehatan seperti cacing usus dapat membuat kucing merasa tidak enak badan dan mengurangi aktivitasnya.
Sebenarnya, permainan bagi kucing menyerupai perilaku berburu. Adanya gerakan akan memicu perilaku mengejar kucing.
Biasanya, anak kucing yang masif aktif sudah senang dengan bermain sendirian.
Anak kucing juga dapat menghibur dirinya sendiri, seperti dengan mengejar kaki manusia atau memainkan mainannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.