Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadari, 8 Tanda Gaya Hidup "Kurang Gerak" yang Mengancam Kesehatan

Kompas.com - 14/03/2022, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

6. Kehilangan kualitas tidur

Tidur itu berharga. Tidak mendapatkan jumlah yang cukup (7-9 jam sehari) dapat menyebabkan masalah metabolisme.

Selain itu, kekurangan tidur juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kematian dini, dan banyak lagi.

Lalu, semakin lama kita tidak aktif, semakin sulit pula kita untuk bisa tidur dengan nyenyak.

Misalnya, jika kita menghabiskan lebih dari 11 jam sehari untuk tidak bergerak, itu dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur dan kuantitas tidur.

Sebuah meta-analisis juga menemukan, kebiasaan menetap yang berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan insomnia.

Penelitian juga mengungkapkan, mereka yang memiliki gaya hidup lebih aktif 95 persen lebih kecil kemungkinannya untuk merasa terlalu mengantuk sepanjang hari.

Baca juga: 5 Manfaat Meditasi bagi Kesehatan Mental

7. Kesehatan mental menurun

"Penelitian menunjukkan orang-orang yang lebih banyak duduk memiliki penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup," kata Steinbaum.

Dia mencatat, orang-orang tersebut juga cenderung lebih tertekan.

Sebab, olahraga memiliki manfaat untuk melepas serotonin atau hormon yang mendorong orang lebih bahagia saat berolahraga.

Lantas, bagaimana kita bisa memperbaiki kesehatan mental dan ketidakaktifan pada saat yang bersamaan?

Perhatian penuh (mindfulness) dapat memainkan peran penting.

Menyadari kecenderungan kita yang kurang aktif dan memilih untuk aktif dapat membantu menempatkan pikiran maupun suasana hati kita pada posisi yang lebih baik.

"Mindfulness juga dapat memperkuat kemampuan kita untuk memerangi stres dan kecemasan," ungkap seorang psikolog dan salah satu pendiri Boom Journal, Matt West.

West sangat percaya, kebiasaan bergerak dengan penuh kesadaran sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan hubungan antara kebugaran dan kesehatan mental.

Misalnya, dalam psikologi olahraga, siswa yang lebih mindful untuk bergerak akan mengalami perubahan suasana hati dan penurunan stres yang efeknya lebih kuat.

8. Ingatan mulai menurun

Biasanya ketika kita berpikir untuk tidak bergerak, pikiran kita membidik pada efek samping fisik seperti kelemahan otot, masalah jantung, dan risiko keseluruhan untuk penyakit seperti kanker.

Tetapi, otak kita membutuhkan latihan seperti halnya tubuh.

Baca juga: Kopi Dapat Bantu Cegah Hilangnya Ingatan

Menurut sebuah studi PLOS One, berjam-jam dihabiskan untuk duduk menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial atau area otak yang bertanggung jawab untuk memori.

Perubahan otak ini mungkin menjelaskan mengapa kita pelupa jika kita tidak tidak banyak bergerak.

Tetapi, melakukan aktivitas kebugaran aerobik seperti berjalan di atas treadmill tidak hanya dapat meningkatkan area ini, namun membantu masalah kognitif yang berkaitan dengan usia seperti demensia.

Singkatnya, bahkan peningkatan minimal dalam aktivitas fisik akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Pakar kesehatan juga menekankan, lebih baik memulai dari yang kecil dan menaatinya daripada tidak memulai sama sekali.

Jadi, cobalah untuk mulai bergerak hingga 10.000 langkah sehari.

Lalu, jaga konsistensi dan tujuan yang dapat dicapai guna membantu menghilangkan kebiasaan menetap untuk selamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com