Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Penting Deltacron, Kombinasi Varian Delta dan Omicron

Kompas.com - Diperbarui 15/03/2022, 09:01 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - WHO mengkonfirmasi kehadiran deltacron yakni kombinasi antara varian Delta dan Omicron.

Hibribida ini telah muncul di sejumlah negara khususnya Perancis dan Amerika Serikat.

Kabar soal rekombinasi virus ini tentunya berarti kita belum boleh lengah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Agar Tetap Sehat selama Pandemi, Ikuti Saran Kemenkes Berikut Ini

Protokol kesehatan masih harus tetap dijalani sambil tetap menjaga kesehatan meskipun mulai beraktivitas secara normal.

Untuk meningkatkan pemahaman diri, berikut adalah sejumlah fakta penting Deltacron yang perlu kita ketahui.

Apa itu Deltacron?

Dikutip dari Independent UK, Deltacron adalah varian Covid yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron.

Hibrida ini mengandung gen dari kedua varian sebelumnya, yang membuatnya menjadi virus rekombinan.

Kondisi ini dapat terjadi ketika materi genetik dari lebih dari satu asal digabungkan.

Dengan kata lain, ketika seseorang terinfeksi dengan dua varian pada saat yang sama dan sel virus kemudian bereplikasi bersama.

Para ilmuwan berpendapat "tulang punggung" varian Deltacron berasal dari Delta, tetapi protein lonjakannya, yang memungkinkan virus masuk ke sel manusia, berasal dari Omicron.

Di mana Deltacron dideteksi?

Varian Deltacron sudah terdeteksi di beberapa wilayah Perancis dan diyakini sudah beredar sejak awal Januari lalu.

Ahli virologi dari L'Institut Pasteur di Paris, sebuah lembaga penelitian biomedis global terkemuka, mengurutkan genom varian Deltacron dan menyerahkan sekuens genomik lengkapnya pada hari Selasa ke database Covid internasional, GISAID,.

Artinya, Deltacron secara resmi dikonfirmasi sebagai varian, yang kemudian juga disampaikan WHO.

Para peneliti mengatakan bahwa varian tersebut telah diidentifikasi pada setidaknya 17 pasien di AS dan Eropa. 

UK Health Security Agency (UKHSA) menyatakan setidaknya sekitar 30 kasus telah terdeteksi di seluruh Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com