Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Tak Hanya Orang Dewasa, Anak Juga Bisa Terkena Diabetes

Kompas.com - 14/03/2022, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Diabetes adalah salah satu kategori penyakit silent killer yang dapat menjangkiti siapa saja. Hal ini disebabkan karena penderita biasanya tak sadar bahwa ia menyandang diabetes.

Diabetes melitus (penyakit kencing manis) adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal. Adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas menjadi penyebabnya.

Padahal, insulin berfungsi untuk mengatur penggunaan glukosa tubuh, seperti otot, lemak, dan sel lainnya. Apabila produksinya berkurang, bisa menyebabkan kadar gula tak stabil. Tingginya kadar gula dalam darah bisa memantik gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Ternyata, penyakit yang biasa diidentikan dengan orang dewasa ini juga bisa menjangkiti anak-anak. Dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk "Diabetes pada Anak", anak dapat terkena diabetes tipe-1 karena faktor genetik. Sementara tipe-2 dapat dicegah.

Dari dua jenis itu, tipe-1 lebih sering menyasar anak-anak. Sementara orang berusia 30 tahun ke atas biasanya menderita tipe-2.

Penyebab diabetes anak

Diabetes tipe-1 biasanya disebabkan oleh pankreas yang tidak mampu memproduksi cukup insulin. Sementara itu, tipe-2 terjadi karena gangguan kerja insulin yang biasanya disertai dengan kerusakan sel pankreas.

Sel pankreas yang tak dapat bekerja dengan maksimal disebabkan oleh virus, meliputi virus cocksakie, rubella, cytomegalovirus (CMV), atau herpes. Virus ini dapat masuk ke tubuh lewat air dan udara. Jadi, apabila anak tak menerapkan pola hidup sehat, mereka akan mudah terpapar.

Baca juga: Body Shaming dalam Keluarga: Emotional Abuse yang Tak Disadari

Biasanya, diabetes tipe-1 erat kaitannya dengan riwayat keturunan. Meskipun bukan penyakit genetik yang pasti, seperti buta warna, tapi risiko anak terpapar menjadi lebih tinggi.

Sementara pada tipe-2, penyakit ini bisa muncul karena obesitas dan pola hidup sembrono. Kebiasaan ini mencakup jarang olahraga, juga mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi serta berlemak.

Meningkatnya penderita diabetes anak di Indonesia

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) pada 2021, Indonesia termasuk ke dalam peringkat lima besar negara dengan kasus diabetes tertinggi. Disebutkan sebanyak 19,46 juta jiwa terkena penyakit ini tanpa memandang usia.

Bahkan, menurut Kemenkes, anak yang menderita diabetes di Indonesia meningkat sebesar 700 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Meskipun tipe-1 paling banyak ditemukan, namun tak memungkinkan ada peningkatan kasus tipe-2 karena faktor obesitas, genetik dan etnik, serta riwayat keluarga.

Sejak September 2009 hingga September 2018 terdapat 1.213 kasus DM tipe-1. Kasus dengan tipe ini paling banyak didapatkan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

Sementara jumlah kasus DM tipe-2 pada anak masih belum diketahui secara luas. Namun, tercatat ada lima pasien penderita tipe-2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sejak tahun 2014 sampai 2018.

Baca juga: Sering Dihiraukan, Ternyata Ini Pentingnya Emosi Negatif untuk Diri Sendiri

Data ini menunjukkan bahwa masih banyak orangtua di Indonesia yang kurang sadar akan bahaya diabetes. Padahal, apabila sejak dini sudah diterapkan pola hidup sehat, itu bisa mengurangi risiko anak terpapar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com