KOMPAS.com - Sejak masa kanak-kanak, emosi seseorang tumbuh dan berkembang, kemudian ia mulai belajar mengekspresikan diri.
Pada masa itu pula, trauma bisa timbul akibat pengalaman buruk yang dialami anak. Trauma tersebut akan terbawa sampai anak menjadi dewasa.
Sebagian besar trauma masa kecil diawali dari konflik di rumah. Misalnya, kita melihat konflik antara ayah dan ibu yang saling berteriak atau membentak setiap hari.
Dari peristiwa tersebut, kita pun belajar meniru cara yang dilakukan orangtua dalam mengatasi konflik.
Psikolog Nicole LePera menjelaskan bagaimana trauma masa kecil memengaruhi cara individu menghadapi konflik dalam hubungan.
"Menyaksikan orangtua yang secara emosional belum matang dan tidak mampu mengatasi konflik akan berdampak jangka panjang pada kita," kata dia.
"Peristiwa tersebut juga memberikan dampak pada sistem saraf kita."
"Kita berpotensi memasuki keadaan imobilisasi di mana kita menutup diri, menjadi sangat reaktif secara emosional atau tidak dapat berpikir, atau memisahkan diri dari konflik," sambung wanita itu.
Baca juga: Trauma Masa Kecil Picu Kebiasaan Gonta-ganti Pasangan, Benarkah?
Ia melanjutkan, konflik adalah hal yang sangat umum dalam hubungan antar manusia dan menjadi bagian integral dari sifat manusia.
Namun, konflik tidak selalu berdampak negatif pada hubungan.
Terkadang, konflik dapat membantu kita untuk lebih terhubung dengan pasangan jika kita mau belajar menghormati sudut pandang mereka dan menerima mereka apa adanya.
Demi menangani konflik dalam hubungan, LePera menyarankan pentingnya berkomunikasi dan memberi tahu pasangan bagaimana perasaan kita sesungguhnya.
Selain itu, cobalah untuk saling menceritakan cara keluarga kamu dan si dia mengatasi konflik di rumah.
"Jika konflik memunculkan emosi intens yang kuat, bicarakan dengan pasangan tentang hal ini," lanjut LePera.
"Bagikan satu sama lain bagaimana konflik ditangani di rumah kita."
Baca juga: Berbagai Trauma Masa Lalu yang Berdampak pada Pola Asuh Anak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.