KOMPAS.com - Apakah kita memiliki masa kecil yang traumatis dan mempengaruhi kehidupan saat ini?
Pertanyaan tersebut pasti pernah singgah di benak kita ketika mengalami gejolak emosional tertentu.
Kita lalu menduga-duga dan berusaha mengulik kenangan masa kecil untuk memahami lebih jauh pengalaman di masa lalu.
Baca juga: Trauma Masa Kecil Pengaruhi Cara Kita Mengatasi Konflik dalam Hubungan
Annie Wright, LMFT, psikoterapis berlisensi dari Berkeley, Amerika Serikat mengatakan jawaban atas pertanyaan tersebut tidak pernah sederhana.
"Ini rumit, dan perlu dijawab dengan cara yang bijaksana dan disengaja," katanya, dikutip dari Psychology Today.
Menurutnya, kita harus mendefinisikan trauma dan beberapa pertimbangan lainnya untuk menilai dampak masa kecil itu.
Annie mengatakan, ketika kita mempertanyakan hal itu artinya ada sebagian kecil dari diri yang sudah memiliki jawaban yang dibutuhkan.
"Jika Anda googling pertanyaan ini, 'Apakah masa kecil saya traumatis?', percayalah bahwa sebagian dari Anda sudah tahu jawabannya," ujarnya.
Menurutnya, orang yang memiliki masa kecil yang normal dan bahagia sama sekali tidak pernah mempertanyakan hal itu dalam kehidupan dewasanya.
Sedangkan, orang yang memiliki masa kecil disfungsional, kasar, atau kacau awalnya kerap mengabaikan pertanyaan tersebut namun pikiran tersebut terus-menerus datang kembali.
Baca juga: Gangguan Kecemasan di Masa Kecil Picu Psikosis Saat Dewasa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.