KOMPAS.com - Deltacron adalah hibrida Covid-19 yang merupakan mutasi varian Delta dan Omicron.
Kehadirannya telah dikonformasi WHO setelah terdeteksi di Eropa dan Amerika Serikat.
Sejauh ini, Deltacron belum terbukti sudah sampai di Indonesia meskipun pemerintah masih terus memantau perkembangannya.
Sebagaimana pernyataan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Antara.
"Ini masih dimonitor perkembangannya. Karena belum ada bukti terkait peningkatan penularan, keparahan dan lainnya," katanya.
Baca juga: 3 Fakta Penting Deltacron, Kombinasi Varian Delta dan Omicron
Kehadiran Deltacron mengingatkan kita untuk tetap menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan.
Thomas Russo, MD, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo, New York berpendapat kasus Deltacron tidak sebanyak kasus gelombang Delta dan Omicron.
Tetapi mungkin ada lebih banyak infeksi Deltacron daripada yang disadari para ilmuwan saat ini.
“Ini sangat sedikit yang teridentifikasi sejak awal Januari, sehingga tidak memiliki keunggulan selektif,” katanya, dikutip dari Health.
Artinya, Deltacron akan menjadi lebih menular daripada Omicron, yang sekarang menjadi strain dominan Covid-19 di banyak negara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.