Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deltacron, Memahami Gejala dan Risiko Penyebarannya

Kompas.com - 15/03/2022, 10:23 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Deltacron adalah hibrida Covid-19 yang merupakan mutasi varian Delta dan Omicron.

Kehadirannya telah dikonformasi WHO setelah terdeteksi di Eropa dan Amerika Serikat.

Sejauh ini, Deltacron belum terbukti sudah sampai di Indonesia meskipun pemerintah masih terus memantau perkembangannya.

Sebagaimana pernyataan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Antara.

"Ini masih dimonitor perkembangannya. Karena belum ada bukti terkait peningkatan penularan, keparahan dan lainnya," katanya.

Baca juga: 3 Fakta Penting Deltacron, Kombinasi Varian Delta dan Omicron

Sejumlah gejala Deltacron yang harus diwaspadai

Kehadiran Deltacron mengingatkan kita untuk tetap menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan.

Thomas Russo, MD, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo, New York berpendapat kasus Deltacron tidak sebanyak kasus gelombang Delta dan Omicron.

Tetapi mungkin ada lebih banyak infeksi Deltacron daripada yang disadari para ilmuwan saat ini.

“Ini sangat sedikit yang teridentifikasi sejak awal Januari, sehingga tidak memiliki keunggulan selektif,” katanya, dikutip dari Health.

Artinya, Deltacron akan menjadi lebih menular daripada Omicron, yang sekarang menjadi strain dominan Covid-19 di banyak negara.

Ilustrasi pandemi Covid-19.PEXELS/ANNA SHVETS Ilustrasi pandemi Covid-19.
Masih diperlukan banyak riset untuk memastikan penyebarannya namun kita harus tetap menjaga diri karena pandemi belum usai.

Mutasi baru, seperti Deltacron, seringkali memanifestasikan dirinya dengan cara yang sedikit berbeda dengan virus asli sehingga kerap sulit dibedakan tanpa pengujian.

WHO memang menyebutkan jika gejala Deltacron sejauh ini mirip dengan varian Covid-19 sebelumnya, Omicron.

Keluhan yang harus diwaspadai adalah suhu tubuh yang tinggi, mendadak batuk secara terus-menerus, dan kehilangan kemampuan rasa dan bau.

Sementara itu, gejala Omicron yang paling umum adalah hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.

Baca juga: Apakah Varian Omicron Bawa Pengaruh Baik pada Imunitas Kelompok?

“Hidung meler dan sakit kepala adalah gejala dari banyak infeksi, tetapi mungkin juga merupakan gejala pertama – dan satu-satunya gejala – dari Covid," kata Profesor Irene Petersen, seorang profesor epidemiologi dan informatika kesehatan di University College London, Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com