KOMPAS.com - Melamar pekerjaan tidak sama seperti mengikuti undian iseng-iseng berhadiah.
Anggapan semakin banyak mengirim lamaran pekerjaan, maka semakin tinggi pula kesempatan kita untuk mendapat pekerjaan impian ternyata salah.
Jika melihat konsep dalam sebuah undian, setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menang.
Baca juga: 5 Tips Menjawab Alasan Melamar Pekerjaan Saat Wawancara Kerja
Semakin banyak peserta mengirimkan persyaratan, maka semakin tinggi pula tingkat kemenangan karena memang melewati proses "undian".
Sedangkan pada lamaran pekerjaan, lamaran itu tidak diundi, melainkan diseleksi.
"Rekruter memilah dan memilih lamaran kita berdasarkan kriteria yang menjadi persyaratan," kata Milka Santoso, seorang praktisi Human Resource (HR) dalam unggahannya di LinkedIn.
Ketika disamakan analoginya, apakah ada kemungkinan curriculum vitae (CV) kita bisa terpilih atau direkomendasikan ke posisi lain ketika jumlah lamaran yang kita kirim lebih banyak dari pelamar yang lain?
Menurut Milka, kemungkinan itu pasti ada tapi hanya sekitar satu sampai dua persen saja.
"Percayalah, mengirimkan 100 lamaran dengan peluang 1 persen tidak akan membuat peluang kita menjadi 100 persen," tambahnya.
Lantas bagaimana sebaiknya mengirim lamaran kerja yang tepat?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.