Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Mencuci Rambut

Kompas.com - 15/03/2022, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Tips mengurangi keramas

Memang tidak ada standar baku yang berlaku untuk setiap orang agar mereka sering atau tidaknya mencuci rambut.

Tapi, jika seseorang teralu sering keramas sebaiknya ia mengurangi intensitasnya dengan sejumlah tips berikut ini.

1. Gunakan sampo kering

Sampo kering dapat membantu meredam minyak, meskipun jenis ini bukan sebagai pengganti sampo tradisional.

“Sampo kering mengandung bubuk yang membantu menyerap minyak di rambut dan minyak ini dapat dihilangkan saat kita menyisirnya,” ungkap Khetarpal.

2. Merawat ujung rambut

Khetarpal menyarankan orang dengan rambut panjang untuk fokus pada perawatan di bagian ujung rambut.

"Seberapa orang juga suka menggunakan minyak alami, seperti kelapa, zaitun atau jojoba tetapi rekomendasi saya adalah untuk tidak berlebihan," kata Khetarpal.

Baca juga: Malas Keramas Setelah Olahraga, Apa Efeknya pada Rambut

3. Evaluasi produk perawatan rambut

Hati-hati saat menggunakan produk perawatan ambut, seperti hairspray, krim, dan serum.

Sebab, produk-produk tersebut bisa saja menumpuk di rambut dan kulit kepala. Hal itu dapat menyebabkan iritasi, kerusakan, dan rambut menjadi berminyak.

“Jika kita menggunakan banyak produk penataan rambut, pertimbangkan untuk menggunakan sampo 1-2 kali per bulan untuk menghilangkan penumpukan,” kata Khetarpal.

4. Cuci akar rambut

Khetarpal merekomendasikan orang-orang untuk mencuci akar rambut agar tumpukan minyak berlebihan di kulit kepala hilang.

“Ini mencegah ujungnya menjadi terlalu kering dan pecah,” sambung dia.

Memang ada anggapan jika jarang keramas, kelenjar minyak menjadi kurang aktif dan memproduksi lebih sedikit minyak.

Tapi, anggapan itu dibantah oleh Khetarpal. Ia menyebut kelenjar sebaceous dan produksi minyak di kepala dikendalikan oleh hormon.

"Mencuci rambut tidak berpengaruh," tandas Khetarpal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com