Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Lingkungan Kerja Beracun Sebelum Melamar di Perusahaan

Kompas.com - 16/03/2022, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

4. Struktur organisasi yang merugikan karyawan

Lai menyarankan untuk melihat struktur organisasi guna mendapatkan petunjuk apakah kita akan menghadapi lingkungan kerja yang beracun atau tidak nantinya.

"Bagi saya, itu tergantung pada bagaimana kita dihargai sebagai karyawan dan sebagai manusia. Ada banyak aspek toksisitas," kata Lai.

"Apakah pekerjaan kita dihargai? Jika tidak, kita tidak akan pernah berhasil, dan itu dapat berkontribusi pada toksisitas."

Sebagai orang luar perusahaan, kita dapat mencari tahu struktur dan sumber daya perusahaan.

Baca juga: Ketahui Ciri Lingkungan Kerja yang Toxic, Apa yang Harus Dilakukan?

Caranya, kumpulkan informasi dari LinkedIn, biodata karyawan atau sumber lain, lalu buatlah kesimpulan.

Jika karyawan yang berdedikasi di perusahaan itu terbilang minim, tandanya kita akan mengalami kesulitan untuk meraih sukses di perusahaan tersebut, catat Lai.

"Ada beberapa contoh di mana saya memertimbangkan untuk melamar pekerjaan dan saya membayangkan, 'hanya ada satu orang dalam peran ini? Itu tidak masuk akal'," kata dia.

"Jika ada 1.000 orang di perusahaan, dan hanya ada satu orang untuk peran tersebut, kemungkinan orang itu akan mengalami burnout."

5. Adanya pengajuan tuntutan hukum dari mantan karyawan

Untuk mengetahui bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya, carilah informasi atau berita mengenai tuntutan hukum yang diajukan kepada perusahaan itu.

"Apakah mantan karyawan menggugat perusahaan? Apakah perusahaan menggugat mantan karyawan?" ucap Ballman.

Biasanya, berita tentang tuntutan hukum yang melibatkan perusahaan dapat kita cari di televisi atau internet.

Artikel atau berita tersebut akan memberi kita informasi dasar tentang dugaan diskriminasi atau praktik perburuhan yang tidak adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com