Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daddy Issue, Penyebab dan Dampaknya pada Perilaku Seseorang

Kompas.com - 16/03/2022, 09:04 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Daddy issue bukan istilah resmi dalam dunia kesehatan namun seringkali dipakai untuk menggambarkan kondisi psikologis seseorang.

Kata ini populer dipakai untuk orang yang memiliki perilaku yang bermasalah terkait figur ayah di hidupnya.

Daddy issue bukan hanya dialami orang yang memiliki hubungan yang jauh atau tidak sehat dengan ayahnya.

Orang yang terlalu dekat dan akrab dengan ayahnya juga bisa mengalami kondisi psikologis serupa.

Baca juga: Hubungan Anak dan Ayah Pengaruhi Nilai Matematikanya

Daddy issue berangkat dari konsep father's complex yang pertama kali dicetuskan ilmuwan psikologi, Sigmund Freud.

Konsep ini menggambarkan impuls bawah sadar yang terjadi karena hubungan negatif dengan ayah seseorang, kebalikan dari Oedipus complex.

Penyebab seseorang mengalami daddy issue

Seseorang, umumnya perempuan, bisa memiliki daddy issue karena banyak hal.

Biasanya dipengaruhi dengan masa kecilnya atau hubungan keluarga yang dialaminya ketika beranjak dewasa.

Dikutip dari Very Well Mind, berikut adalah sejumlah hal yang dapat memicu daddy issue dalam diri seseorang.

Hubungan dekat yang tidak sehat

Ilustrasi ayah dan anak Ron Lach Ilustrasi ayah dan anak
Kedekatan antara anak perempuan dan ayahnya bisa saja tidak sehat sehingga memicu tumbuhnya daddy issue.

Misalnya ketika seseorang mengklaim dirinya sebagai kebanggaan ayahnya, karena prestasi, penampilan fisik atau amat dimanjakan.

Perlakuan istimewa itu secara tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi mental, emosional dan seksualnya hingga dewasa.

Pelecehan seksual

Pelecehan seksual yang dilakukan sosok pria dalam kehidupan kita ketika kanak-kanak bisa menjadi faktor pemicu daddy issue.

Selain ayah, juga termasuk paman, kakek atau figur otoritas lingkungan yang berjenis kelamin laki-laki.

Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur menciptakan perasaan rumit pada anak-anak.

Baca juga: “Daddy Issue”, Mengenali Ciri dan Mengatasinya

Mereka ingin mencintai ayah atau pamannya karena mengajaknya bermain, memberi uang dan perlakuan lainnya tetapi menderita karena pelecehan itu.

Anak-anak yang dilecehkan sering menyalahkan diri mereka sendiri atas apa yang terjadi.

Trauma masa kecil, penelantaran, dan pelecehan seksual dapat menyebabkan rasa malu.

Ketiadaan sosok ayah

Ada orang yang tidak memiliki sosok ayah dalam hidupnya meskipun orangtuanya masih hidup.

Misalnya ayah yang sibuk bekerja, tidak hadir dalam kehidupan anaknya, meninggalkan keluarga atau terjerat banyak masalah lainnya.

Baca juga: Seperti Ariel, Pentingnya Jalin Hubungan Dekat dengan Anak Perempuan

Ayah yang jauh secara fisik tentunya juga jauh secara emosionalserta meninggalkan luka besar di perasaan anak.

Untuk mengisi kekosongan itu, kita berusaha mencari perhatian dan validasi dari sosok pria lebih tua lainnya, yang merupakan bentuk dari daddy issue.

Dampak daddy issue pada perilaku seseorang

Orang dewasa yang hubungan yang bermasalah dengan orang tuanya saat tumbuh dewasa, seperti daddy issue, seringkali kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain.

Trauma masa kecil ini telah menanamkan ketidakpercayaan dan ketidakpastian di dalam diri kita, termasuk perasaan tidak aman serta takut.

Baca juga: 5 Ciri Masa Kecil Tidak Bahagia yang Berdampak sampai Saat Ini

"Normal untuk memiliki masalah keterikatan berdasarkan hubungan Anda dengan ayah, ibu, atau pengasuh utama Anda," kata Bianca L. Rodriguez, Ed.M., terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.

Selain itu, ada sejumlah masalah psikologis lainnya yang dikaitkan dengan daddy issue antara lain:

Hanya menyukai pria yang lebih tua

Orang yang memiliki daddy issue cenderung hanya menyukai pria yang jauh lebih tua sebagai pasangan.

Mereka mencari sosok ayah yang dirindukan dengan memilih orang kaya atau mencolok, percaya diri atau tampaknya memegang kendali.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengencani Pria yang Lebih Muda

Termasuk dengan menggunakan aplikasi kencan untuk mendapatkan pria lebih tua yang stabil secara finansial, yang diyakini dapat merawatnya.

Cemburu berlebihan

Pasangan yang hubungannya memburuk dan tak lagi harmonis bisa ditandai dengan berbagai hal, termasuk enggan terbuka. Pexels/ Rodnae Pasangan yang hubungannya memburuk dan tak lagi harmonis bisa ditandai dengan berbagai hal, termasuk enggan terbuka.
Sifat cemburu yang berlebihan bisa menjadi dampak dari daddy issue dan rasa tidak aman yang dialami di masa lalu.

Mereka akan terus-terusan cemas, takut ditinggalkan serta tidak pernah merasa cukup dengan hubungannya dengan pasangannya.

Selalu membutuhkan kepastian

Berakar pada rasa takut ditinggalkan, orang dengan daddy issue memiliki kebutuhan yang tak terpuaskan untuk menerima cinta.

Bentuknya seperti membutuhkan kasih sayang perhatian atau persetujuan terus-menerus.

Mereka benar-benar menginginkan koneksi dan keterikatan yang bermakna namun mendapatkannya dengan cara yang salah.

Baca juga: 7 Karakter Ayah Terbaik dan Inspiratif yang Digambarkan Film Hollywood

Takut sendirian

Kecenderungan berganti pasangan, takut sendirian dan tidak nyaman menghadapi dirinya sendiri adalah dampak dari daddy issue.

Karena masa lalunya, mereka terbiasa dengan hubungan yang disfungsional dan terus menduplikasinya dari waktu ke waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com