KOMPAS.com - Sejumlah penyintas Covid-19 kerap mengeluhkan kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa setelah sembuh dari infeksinya.
Penurunan kemampuan otak dan memori ini tentunya mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Bahkan kita menjadi mudah marah, lelah dan terkuras emosionalnya karena mengalami gejala tersebut.
Berbagai keluhan tersebut bisa saja merupakan gejala long covid yang disebut dengan brain fog alias kabut otak.
Baca juga: Menurut WHO, Ini 3 Gejala Long Covid yang Paling Sering Dikeluhkan
Istilah ini menggambarkan perasaan ketidakjelasan mental, mempengaruhi setiap orang secara berbeda.
Sensasinya mirip seperti ketika kita mengalami jet-lagged atau kelelahan setelah begadang semalaman namun brain fog terjadi selama berkepanjangan.
Sebenarnya, ada banyak kondisi kesehatan dan infeksi yang diketahui menyebabkan brain fog.
Misalnya penyakit sepsis yang menyebabkan perubahan inflamasi di otak yang mempengaruhi fungsi kognitif dan perhatian.
Brain fog juga bisa menjadi gejala penyakit Lyme dan kanker yang sedang dirawat dengan kemoterapi.
Orang yang tertular influenza biasa bahkan bisa mengalami brain fog, yang juga dikenal dengan julukan flu brain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.