KOMPAS.com - Daddy issue adalah kondisi psikologis yang dialami seseorang akibat pengaruh sosok ayah dalam hidupnya.
Umumnya ini dialami oleh orang yang memiliki hubungan bermasalah atau jauh dengan ayahnya.
Namun daddy issue juga bisa dirasakan oleh anak yang memiliki kedekatan hubungan yang tidak sehat dengan ayahnya.
Baca juga: Daddy Issue, Penyebab dan Dampaknya pada Perilaku Seseorang
Daddy issue bukan istilah maupun kondisi psikologis yang diakui dunia kesehatan namun ini menjadi fenomena tersendiri karena pengaruh orangtua.
Dampak negatifnya bahkan bisa bertahan lama hingga anak dewasa dalam setiap aspek kehidupannya.
Orang yang menderita daddy issue cenderung melampiaskannya pada perilaku tertentu yang berdampak pada hubungan personalnya.
Salah satu perilaku yang umum didapati adalah mencari pasangan yang jauh lebih tua dan berkuasa.
Tujuannya untuk menggantikan sosok ayah yang hilang dari masa kecilnya yang telah lalu.
Baca juga: 5 Ciri Masa Kecil Tidak Bahagia yang Berdampak sampai Saat Ini
Namun perilaku itu sebenarnya tidak memberikan solusi dan malah merusak kehidupan kita.
Dikutip dari Very Well Mind, terapis hubungan dan seks Caitlin Cantor mengatakan penderita daddy issue perlu menyadari satu hal yang amat penting.
"Dimulai dengan mengenali bahwa ayah Anda, bukan Anda, yang bertanggung jawab atas masalah Anda," katanya.
Selain itu, ia membagikan sejumlah langkah untuk mengatasi masalah psikologis tersebut.
Ketika tidak terpenuhi, anak-anak mulai percaya bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta, perhatian, kasih sayang, atau apa pun yang dibutuhkan.
Pemikiran yang tumbuh ini kemudian bergema hingga dewasa yang bermanifestasi sebagai daddy issue.
Baca juga: “Daddy Issue”, Mengenali Ciri dan Mengatasinya
Cantor menyarankan kita untuk belajar mengenali bagiamana hubungan kita dan ayah memberikan pengaruh pada kehidupan saat ini.