Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2022, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Masa mengandung dan melahirkan merupakan waktu yang tidak mudah bagi para ibu.

Mereka tidak sekadar menjaga kesehatannya agar si bayi tetap sehat, namun juga menghadapi perubahan fisik usai persalinan.

Salah satu yang paling sering dirasakan ibu pascamelahirkan adalah terjadinya perubahan pada kondisi kulit.

“Tepat setelah persalinan, cenderung ada aliran adrenalin dan endorfin yang membantu ikatan awal dan pemulihan," kata Laura Erlich, seorang spesialis kesuburan dan kebidanan holistik.

"Tetapi dalam beberapa hari pascapersalinan, ada penurunan tajam dalam hormon kehamilan," sambung dia.

Baca juga: Ketahui Keuntungan Persalinan Caesar dengan Metode ERACS

Kondisi kulit pascamelahirkan

Ia menjelaskan, perubahan kondisi kulit pascamelahirkan bisa disebabkan oleh baby blues.

Alasannya ada ketidakstabilan emosi pada ibu mengakibatkan peningkatan hormon stres atau kortisol.

"Hal ini sangat menguras (energi) tubuh dan dapat menyebabkan banyak masalah, termasuk outbreak kulit, kekeringan, dan ruam," kata Erlich.

Lebih lanjut dia memaparkan perubahan kondisi kulit yang wajib diwaspadai ibu. Tidak lupa, Erlich juga membagikan tips untuk mengatasinya.

Untuk lebih jelasnya, simak yang berikut ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com