KOMPAS.com - Masa mengandung dan melahirkan merupakan waktu yang tidak mudah bagi para ibu.
Mereka tidak sekadar menjaga kesehatannya agar si bayi tetap sehat, namun juga menghadapi perubahan fisik usai persalinan.
Salah satu yang paling sering dirasakan ibu pascamelahirkan adalah terjadinya perubahan pada kondisi kulit.
“Tepat setelah persalinan, cenderung ada aliran adrenalin dan endorfin yang membantu ikatan awal dan pemulihan," kata Laura Erlich, seorang spesialis kesuburan dan kebidanan holistik.
"Tetapi dalam beberapa hari pascapersalinan, ada penurunan tajam dalam hormon kehamilan," sambung dia.
Baca juga: Ketahui Keuntungan Persalinan Caesar dengan Metode ERACS
Ia menjelaskan, perubahan kondisi kulit pascamelahirkan bisa disebabkan oleh baby blues.
Alasannya ada ketidakstabilan emosi pada ibu mengakibatkan peningkatan hormon stres atau kortisol.
"Hal ini sangat menguras (energi) tubuh dan dapat menyebabkan banyak masalah, termasuk outbreak kulit, kekeringan, dan ruam," kata Erlich.
Lebih lanjut dia memaparkan perubahan kondisi kulit yang wajib diwaspadai ibu. Tidak lupa, Erlich juga membagikan tips untuk mengatasinya.
Untuk lebih jelasnya, simak yang berikut ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.