Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2022, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

 

3. Jerawat

Jerawat pascapersalinan dapat berupa kista, komedo, atau jerawat nanah. Hal ini disebabkan oleh penurunan estrogen secara tiba-tiba.

Selain itu, juga diiringi dengan peningkatan prolaktin setelah ibu melahirkan bayi. Seperti halnya eksim, peningkatan kadar kortisol pascapersalinan turut menyebabkan jerawat.

“Kortisol adalah hormon stres yang meningkatkan kelenjar sebaceous di kulit yang dapat meningkatkan produksi sebum dan dapat menyebabkan outbreak,” ujar Erlich.

Erlich menyarankan ibu untuk rutin membersihkan dan melembapkan kulitnya agar lapisan terluar dari tubuh tetap seimbang.

Baca juga: Bukan Husband Stitch, Ini Cara Mengencangkan Vagina Setelah Melahirkan

Tapi, ibu sebaiknya menghindari penggunaan retinoid dan BHA, seperti asam salisilat saat sedang menyusui.

Sebagai gantinya, ibu dapat memilih benzoil peroksida atau asam azelat untuk mengatasi jerawat.

"Bahkan dapat membantu menenangkan peradangan yang disebabkan oleh noda, mengurangi kemerahan, dan nyeri," imbuh Yadav.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com