Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Masalah di Balik Kondisi Berkeringat Saat Tidur

Kompas.com - 17/03/2022, 08:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Glamour

KOMPAS.com - Tak sedikit dari kita yang pernah merasa sangat kepanasan dan berkeringat di tengah-tengah tidur di malam hari.

Faktor penyebab hal ini sebenarnya cukup banyak, mulai dari bahan piyama hingga berbagai masalah kesehatan.

Namun apapun alasannya, keringat ini membawa efek negatif.

“Ketika berkeringat saat tidur, tubuh kehilangan air, padahal seharusnya dalam keadaan menghemat cairan karena kita tidak memiliki asupan cairan di malam hari.”

Demikian kata ilmuwan spesialis tidur Roy Raymann dari SleepScore Labs.

Baca juga: Kenapa Tangan Sering Berkeringat?

“Meskipun sedikit keringat adalah hal yang normal di malam hari, keringat yang mudah terlihat atau bahkan membangunkan dari tidur mungkin memerlukan perhatian khusus,” tambah dia.

Bahkan menurut Raymann, bisa saja kita mengalami hiperhidrosis alias keringat malam berlebihan.

Spesialis tidur dan penulis dari Good Night: The Sleep Doctor’s 4-Week Program to Better Sleep and Better Health Michael Breus juga mengatakan hal serupa.

Dia menyebut, keringat saat tidur merupakan kondisi serius.

"Keringat malam juga bisa menjadi tanda masalah medis lainnya, termasuk infeksi, disfungsi adrenal, dan kanker," kata Breus.

Untuk itu, kita perlu mengetahui dengan jelas terkait apa saja penyebab keringat saat tidur di malam hari.

  • Bahan piyama

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa bahan piyama. Sebab, jika piyama terbuat dari poliester, piyama dapat menahan panas tubuh.

Baca juga: Berkeringat Setelah Makan, Bisa Jadi Pertanda Penyakit

Begitu pula dengan kaus kaki yang apat menjebak panas tubuh ekstra.

Solusinya, lepaskan kaus kaki dan ganti piyama dengan kain yang lebih ringan dan lebih menyerap keringat seperti katun.

Breus juga merekomendasikan piyama yang menyerap kelembapan.

“Saya menggunakannya ketika saya bepergian, ketika kurang mudah untuk memantau suhu di kamar hotel. Ini membantu,” kata dia.

Perusahaan lain juga menciptakan pakaian tidur untuk keringat malam lho.

 

  • Kamar terlalu hangat

Sebelum tidur, kita perlu membuat kamar tidur terasa sejuk dan nyaman.

“Suhu kamar tidur yang optimal adalah sekitar 65 derajat Fahrenheit (18.3 Celcius),”  kata Dr. Raymann.

Jadi jika mengalaminya, solusinya pun mudah. Kita hanya perlu menurunkan suhu kamar.

Lalu sekitar 30 menit sebelum tidur, turunkan termometer ke 18,3 Celcius. Jika itu masih belum cukup, tambahkan sedikit aliran udara.

“Kipas angin box atau kipas angin overhead akan sangat membantu untuk mendapatkan angin sepoi-sepoi yang mengalir ke seluruh tubuh,” kata Breus.

  • Matras atau bedding tidak cocok

Jika berkeringat, kemungkinan selimut atau kasur yang membuat pasangan kita tetap nyaman malah terlalu tertutup untuk kita.

Jika hanya ada kita di tempat tidur, cara mengatasinya sederhana, yaitu dengan mencari kasur dan tempat tidur dengan insulasi rendah.

Baca juga: Kaki Berkeringat dan Bau, Atasi dengan Cara Sederhana Ini

Namun jika kita berbagi kasur dengan pasangan, carilah selimut dua zona yang memiliki tingkat insulasi berbeda di setiap sisinya.

  • Olahraga terlalu dekat dengan waktu tidur

Olahraga teratur menjelang tidur memang bagus. Namun, jangan melakukannya terlalu dekat dengan waktu tidur.

“Selama berolahraga, tubuh akan menjadi hangat. Padahal, tubuh perlu membuang panas ekstra itu untuk bisa tidur,” kata Raymann.

Jadi, jadwalkan olahraga pada pagi atau sore hari, jika jadwal mendukung.

Lalu jika ingin berolahraga di malam hari, pilihlah sesuatu yang lembut seperti yoga yang tidak akan menaikkan suhu tubuh terlalu banyak.

 

  • Makan terlalu malam

Jangan makan makanan lengkap begitu dekat dengan waktu tidur.

Idealnya, seseorang harus makan malam setidaknya tiga jam sebelum tidur.

Selain tak membuat berkeringat, ini juga akan mencegah kita dari sakit perut atau gangguan pencernaan di malam hari.

Lalu, simpan makanan pedas untuk makan siang jika kita ingin mencegah keringat saat tidur.

Baca juga: Jangan Takut Berkeringat, Ini 5 Manfaatnya untuk Kulit

  • Stres berat

Stres dan gangguan kecemasan, dapat menyebabkan keringat di malam hari yang membuat tidur tidak nyaman.

Sebab, seiring dengan situasi yang sangat intens, kecemasan dan gangguan mood serupa lainnya memang dapat mengganggu siklus keringat dan siklus tidur.

Solusinya, buat rutinitas malam yang menenangkan, seperti menulis jurnal, membaca, atau melakukan meditasi tidur sebelum tidur sehingga kita berada dalam kondisi relaksasi yang tinggi sebelum menutup mata di malam hari.

  • Efek samping obat-obatan

Selain pilihan gaya hidup, beberapa obat dapat menyebabkan keringat malam. Biasanya, ini disebabkan oleh steroid, beberapa antidepresan, dan aspirin.

Jadi, jika berkeringat setelah memulai pengobatan baru, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran terkait pilihan alternatif.

 

  • Menderita infeksi

Jika sakit, hal itu dapat menyebabkan kita bangun lebih awal dengan perasaan dingin dan lembap.

“Tanda infeksi adalah demam. Tubuh akan tetap berusaha mempertahankan suhu yang sehat, sehingga mengeluarkan keringat,” ujar Raymann.

Jadi, bicarakan dengan dokter jika ini terjadi. Sebab, meski ini bisa berarti flu biasa, keringat bisa menjadi tanda yang lebih serius.

Baca juga: Telapak Tangan Berkeringat, Benarkah Tanda Gangguan Kesehatan?

Apalagi dengan merebaknya Covid-19, jika kita demam, kita harus melakukan skrining.

  • Menopause atau ketidakseimbangan hormon

Gangguan pada sistem hormon akan memengaruhi suhu tubuh internal. Begitu pula menopause yang dapat menyebabkan tubuh berkeringat di malam hari.

Menyesuaikan rutinitas, seperti menurunkan suhu ruangan atau mencoba piyama yang menyerap kelembapan, dapat membantu menanganinya.

Namun bagi mereka yang memiliki masalah medis, penting untuk selalu berbicara dengan dokter terlebih dahulu.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Mudah Berkeringat Banyak?

“Selama sleep apnea, pernapasan dibatasi atau terhambat, dan karena kurangnya oksigen dan gairah yang terlibat, hal ini akan memicu keluarnya keringat,” ujar Raymann.

Untuk menghentikannya, kita perlu berkonsultasi dengan dokter. Sebab, sleep apnea bisa serius.

Jadi, jika mengalami kesulitan tidur, segera bicarakan dengan ahli medis sehingga kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Glamour
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com