Usia 40-an menandai awal fluktuasi hormon perimenopause, yang merupakan awal dari menopause.
Selama waktu ini, biasanya delapan hingga 10 tahun sebelum menopause (yang biasanya terjadi di awal usia 50-an), tubuh bersiap untuk mengakhiri masa menstruasi.
Perubahan hormon normal menyebabkan ovulasi menjadi lebih tidak teratur, dan fluktuasi kadar estrogen mengakibatkan siklus menstruasi yang terlewat.
Selain itu, aliran darah menstruasi bsisa lebih deras, dan ada bercak-bercak saat menstruasi, serta periode PMS yang lebih lama.
Baca juga: Smartwatch Ini Dilengkapi Pelacak Siklus Menstruasi
Namun jangan lupa, meskipun ovulasi tidak menentu, kita masih bisa hamil.
Seorang perempuan tidak akan mengalami menopause sampai menstruasinya berhenti, setidaknya selama satu tahun.
Namun jika mengalami gejala yang tidak biasa, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Sebab, siklus menstruasi yang sangat tidak teratur atau perubahan drastis pada aliran menstruasi bisa menjadi tanda adanya masalah tiroid, sindrom ovarium polikistik, atau sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.