Lalu selama 28 hari berikutnya, partisipan mengonsumsi setengah cangkir produk susu probiotik yang mengandung Bifidobacterium animalis sebanyak dua kali sehari.
Partisipan juga mengonsumsi makanan tinggi serat yang sama selama tiga hari di akhir penelitian.
Setelah empat minggu mengonsumsi makanan probiotik, partisipan mengaku merasa tak terlalu kembung dan lebih jarang kentut.
Baca juga: Prebiotik dan Probiotik, Apa Bedanya?
Saat berolahraga, usus dirangsang untuk mengalirkan gas lebih cepat melalui sistem pencernaan, sehingga dapat mengurangi rasa kembung.
Ada beberapa bentuk latihan yang efektif untuk membantu meredakan gas, seperti berbaring telentang dan gerakkan kaki seolah bersepeda di udara serta berjalan kaki sebentar setelah makan.
Selain itu, pose “child” dan “seated twist” dalam yoga juga dapat membantu meringankan beberapa gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).
Minyak peppermint dapat memperbaiki gejala IBS seperti sembelit, diare, kembung, dan kelebihan gas berkat kualitas antispasmodik di dalamnya.
Artinya, minyak ini dapat menghentikan usus besar untuk melakukan kontraksi otot yang tidak disengaja dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Bahkan, ada sembilan penelitian yang menemukan bahwa penderita iritasi usus besar mengalami peningkatan kesehatan yang signifikan saat menggunakan minyak peppermint.
Kita bisa mendapatkan minyak peppermint dalam bentuk kapsul dan meminumnya sekitar satu jam sebelum makan.
Baca juga: 8 Kondisi yang Menyebabkan Sering Kentut dan Cara Mengatasinya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.