KOMPAS.com - Bulan Ramadhan yang tak lama lagi akan tiba menjadi momen para orangtua mengajari konsep ibadah puasa kepada anaknya.
Proses ini seringkali tidak mudah karena kemampuan berpikir anak yang masih terbatas di usia dini.
Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, M.Psi, mengatakan mengajari anak soal konsep berpuasa sebenarnya bisa diajarkan sedini mungkin, bahkan ketika masih bayi.
"Misalnya dengan menggendong anak ketika kita ikut berbuka dan sahur, diceritakan soal aktivitas yang kita lakukan di Bulan Ramadhan," jelasnya secara virtual, Kamis (18/03/2022) kemarin.
Baca juga: 4 Tips Mengajari Anak Puasa Ramadhan
Kebiasaan itu menurutnya akan membantu menanamkan nilai relijius ke alam bawah sadar anak dan membantunya lebih mudah memahami konsep puasa ketika lebih besar.
Selain itu, orangtua bisa mengajari anak sesuai dengan kebiasaan keluarga di Bulan Ramadhan.
Ia mengingatkan untuk tidak memaksakan anak ketika kita pertama kali mengajarinya berpuasa.
"Ada yang usia lima tahun sudah bisa puasa seharian penuh tapi ada juga yang belum bisa," katanya.
"Jangan paksakan anak atau membandingkannya dengan anak tetangga ya," pesan Samantha.
Samantha menguraikan, orangtua perlu memberikan validasi atas emosi negatif yang dirasakan oleh anak ketika berpuasa.
Misalnya perasaan marah, kesal, lapar, haus atau berbagai emosi lainnya.
Setelah mengeluarkan semua emosinya, orangtua bisa mengalihkan perhatian anak ke berbagai aktivitas lainya.
Misalnya mengajak anak bermain atau membantu membersihkan rumah sembari membicarakan pengalamannya berpuasa itu.
"Kita tidak bisa ngobrol atau memberi tahu anak jika masih tantrum, jadi validasikan dulu perasaannya," kata Samantha.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.