Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyaan yang Kerap Takut Ditanyakan oleh Pasangan Sebelum Menikah

Kompas.com - 18/03/2022, 10:16 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membina rumah tangga adalah komitmen seumur hidup yang membutuhkan persiapan matang.

Kamu dan si dia harus membicarakan segala hal, termasuk keuangan, aset keluarga, hingga keinginan untuk memiliki anak.

Kita juga perlu memikirkan konsep pesta pernikahan, dan bagaimana menggelar pesta tersebut dengan aman di tengah situasi pandemi.

Hal ini memunculkan banyak pertanyaan di kepala kita. Namun menurut wedding planner Elizabeth Kramer, ada beberapa pertanyaan yang jarang ditanyakan pasangan karena mereka merasa malu atau takut.

Baca juga: 3 Hal yang Wajib Dibicarakan Bersama Pasangan Sebelum Menikah

Inilah pertanyaan yang dimaksud Kramer, seperti dilansir laman The Insider.

1. Apakah mempermasalahkan Covid-19 akan merusak pesta pernikahan?

Para tamu undangan dan vendor masih harus memikirkan situasi pandemi, meskipun kita tidak ingin membahas hal tersebut.

Daripada menutup mata dengan situasi saat ini, jelaskan kepada tamu undangan dan orang-orang yang terlibat di balik pesta pernikahan kita bagaimana kita dan pasangan mengutamakan kesehatan dan keselamatan mereka.

Caranya, terapkan protokol kesehatan pada saat pesta pernikahan digelar. Kita dapat meminta tamu atau vendor menunjukkan bukti vaksinasi agar pesta berjalan dengan aman dan nyaman.

Kita juga bisa membatasi jumlah tamu yang diundang atau mengaturnya menjadi beberapa sesi agar tidak terjadi kerumunan.

Perlu diingat, beberapa tamu yang kita undang mungkin tidak bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

"Setidaknya pasangan terlibat dalam percakapan seputar Covid-19 dan pernikahan," kata Kramer.

"Apa yang sering saya lihat dalam setahun terakhir, orang-orang tidak membicarakan hal ini sama sekali, yang membuat orang akhirnya stres dan sakit."

2. Bisakah tidak mengundang seseorang dengan cara sopan?

Tidak mengundang seseorang bukanlah hal mudah, apalagi jika orang tersebut mengetahui rencana pernikahan kita.

Ada kemungkinan, orang yang kita undang itu sudah membuat persiapan seperti perjalanan ke pesta pernikahan kita, mengambil cuti kerja, atau menitipkan anaknya.

Kita dapat mencoba salah satu dari dua cara ini:

  • Menjelaskan dengan jujur: katakan kita dan pasangan mengubah rencana pernikahan sehingga kita terpaksa mengurangi jumlah tamu.
  • Berbohong demi kebaikan: kita menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah tamu undangan yang hadir, meskipun tempat pesta dapat menampung tamu yang lebih banyak.

Supaya tamu yang batal diundang tidak kecewa, kita dapat menawarkan alternatif seperti merekam acara pernikahan atau menayangkannya secara virtual agar bisa disaksikan oleh orang itu.

Untuk menjaga hubungan baik, cobalah mengirimkan pesan singkat, menelepon, memberikan kartu, atau mengirimkan hadiah kepada orang yang tidak diundang.

Baca juga: 11 Tips Pernikahan yang Bahagia

3. Bagaimana jika tamu membawa teman atau pasangan yang saya tidak inginkan untuk hadir di pesta saya?

Terkadang kita tidak ingin teman atau pasangan dari orang yang kita undang untuk ikut hadir di pesta pernikahan kita.

Alhasil, kita memutuskan untuk tidak jadi mengundang orang itu karena kemungkinan besar mereka akan ditemani oleh sosok yang tidak kita inginkan tersebut.

Namun sebelum itu, cobalah memikirkan sejenak, apakah kehadiran teman atau pasangan dari seseorang yang kita undang akan merusak pesta pernikahan kita?

Jika jawabannya iya, bersiaplah untuk terlibat dalam percakapan yang sulit dan orang itu kemungkinan tidak hadir ke acara kita.

Lain ceritanya jika kita dapat berbicara dengan baik dan membuat mereka bersedia hadir tanpa teman kencan mereka.

4. Bagaimana cara menjelaskan kepada orang lain bahwa saya tidak mengizinkan anak-anak hadir dalam pesta?

Demi mencegah penularan Covid-19, kita memutuskan untuk tidak mengizinkan anak-anak berada dalam pesta pernikahan.

Pasalnya, masih banyak anak yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.

Namun keputusan kita dan pasangan bisa menyebabkan orang-orang tertentu tidak datang ke pernikahan kita.

Alternatif lain adalah menyediakan tempat penitipan anak di gedung pernikahan. Ini merupakan solusi yang baik demi menjaga keamanan para tamu tanpa melarang anak-anak hadir.

5. Apakah orang akan bosan selama prosesi akad?

Prosesi akad biasanya hanya sebentar. Namun jika kita yakin acara itu berlangsung lebih lama, jangan lupa memberi tahu para tamu yang hadir sebelum hari H.

6. Apakah saya harus menyajikan makanan?

Acara pernikahan tidaklah lengkap tanpa hidangan makanan. Jika makanan yang disediakan terbatas, jangan lupa memberikan informasi ini kepada tamu.

Tujuannya, agar tamu mengetahui apa yang tersedia dan tidak di pesta pernikahan itu, sehingga mereka dapat membuat rencana dengan tepat.

7. Apakah kita harus bercinta di malam pernikahan?

Malam pernikahan bisa menjadi waktu yang buruk untuk berhubungan intim, karena kita telah melalui serangkaian acara pernikahan yang melelahkan.

Lepaskan tekanan, dan ingatlah kita memiliki hari lain untuk melakukan rutinitas tersebut.

Baca juga: Jangan Terburu-buru, Pertimbangkan 7 Hal Ini Sebelum Menikah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com