Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Siang Berlebih Bisa Jadi Tanda Demensia, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 19/03/2022, 16:09 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

Selama 14 hari setiap tahun, peserta dalam studi ini mengenakan pelacak yang menangkap data tentang gerakan mereka.

Tidak ada gerakan untuk waktu yang lama antara jam 9.00-19.00, diartikan sebagai tidur siang.

"Meskipun mungkin saja orang sedang membaca atau menonton TV, kami telah mengembangkan algoritme unik untuk menentukan tidur siang dan membedakan tidur siang dari tidak ada aktivitas," ujar Leng.

Baca juga: Ubah Gaya Hidup, Kunci Turunkan Risiko Demensia

"Kami tidak menentukan durasi spesifik untuk tidur siang yang diperpanjang, tetapi kami lebih fokus pada akumulasi menit tidur siang per hari dan perubahan lama tidur siang selama bertahun-tahun," sambung dia.

Sementara itu, Isaacson mengatakan, studi lebih lanjut dijamin dengan perangkat yang divalidasi untuk mendeteksi tidur versus perilaku menetap.

Tetapi pada saat yang sama, tidak bergerak untuk waktu yang lama merupakan faktor risiko yang diketahui dapat menurunkan kognitif dan menyebabkan alzheimer.

"Terlepas dari alasannya, tertidur di siang hari atau tidur siang yang berlebihan meningkatkan risiko orang lansia terkena penyakit alzheimer atau penurunan kognitif yang lebih tinggi," imbuh dia.

Selama 14 tahun, studi menemukan tidur siang setiap hari meningkat rata-rata 11 menit per tahun untuk orang dewasa yang tidak mengalami gangguan kognitif.

Tetapi, diagnosis gangguan kognitif ringan menggandakan waktu tidur siang menjadi total 24 menit sehari.

Dan orang yang didiagnosis dengan alzheimer hampir tiga kali lipat waktu tidur siangnya menjadi rata-rata 68 menit sehari.

"Peningkatan drastis dalam panjang dan frekuensi tidur siang selama bertahun-tahun tampaknya menjadi sinyal yang sangat penting," kata Leng.

Baca juga: 5 Fakta Penting Soal Pikun, Demensia yang Bukan Hanya Dialami Lansia

"Saya tidak berpikir kita memiliki cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang hubungan sebab akibat, bahwa tidur siang yang menyebabkan penuaan kognitif."

"Tetapi tidur siang yang berlebihan mungkin merupakan sinyal penuaan yang dipercepat atau proses penuaan kognitif," ungkap dia.

Yang harus dilakukan

Leng kemudian merekomendasikan, sebaiknya orang lansia harus membatasi tidur siang 15-20 menit sebelum jam 15.00 setiap harinya.

Hal ini dilakukan untuk mencapai manfaat paling restoratif dari tidur siang dan menjaga agar tidak mengganggu tidur malam hari.

Selain itu, orang lansia dan pengasuh orang dengan penyakit alzheimer harus lebih memerhatikan perilaku tidur siang, serta waspada terhadap tanda-tanda jumlah tidur siang yang berlebihan atau meningkat.

Baca juga: Hipertensi pada Anak Muda Bisa Sebabkan Demensia di Kemudian Hari

Sebab, setiap peningkatan yang signifikan dalam perilaku tidur siang perlu didiskusikan dengan dokter atau ahlinya.

"Saya pikir tidak ada kata terlambat bagi seseorang untuk dapat mengubah gaya hidup sehat atau lebih memerhatikan kesehatan otaknya," kata Isaacson.

"Menjadikan tidur sebagai prioritas, memerhatikan kualitas tidur, dan berbicara dengan dokter tentang masalah ini adalah hal yang sangat penting," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com