Tetapi pada saat yang sama, tidak bergerak untuk waktu yang lama merupakan faktor risiko yang diketahui dapat menurunkan kognitif dan menyebabkan alzheimer.
"Terlepas dari alasannya, tertidur di siang hari atau tidur siang yang berlebihan meningkatkan risiko orang lansia terkena penyakit alzheimer atau penurunan kognitif yang lebih tinggi," imbuh dia.
Selama 14 tahun, studi menemukan tidur siang setiap hari meningkat rata-rata 11 menit per tahun untuk orang dewasa yang tidak mengalami gangguan kognitif.
Tetapi, diagnosis gangguan kognitif ringan menggandakan waktu tidur siang menjadi total 24 menit sehari.
Dan orang yang didiagnosis dengan alzheimer hampir tiga kali lipat waktu tidur siangnya menjadi rata-rata 68 menit sehari.
"Peningkatan drastis dalam panjang dan frekuensi tidur siang selama bertahun-tahun tampaknya menjadi sinyal yang sangat penting," kata Leng.
Baca juga: 5 Fakta Penting Soal Pikun, Demensia yang Bukan Hanya Dialami Lansia
"Saya tidak berpikir kita memiliki cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang hubungan sebab akibat, bahwa tidur siang yang menyebabkan penuaan kognitif."
"Tetapi tidur siang yang berlebihan mungkin merupakan sinyal penuaan yang dipercepat atau proses penuaan kognitif," ungkap dia.
Leng kemudian merekomendasikan, sebaiknya orang lansia harus membatasi tidur siang 15-20 menit sebelum jam 15.00 setiap harinya.
Hal ini dilakukan untuk mencapai manfaat paling restoratif dari tidur siang dan menjaga agar tidak mengganggu tidur malam hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.