Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2022, 20:14 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

Melakukan operasi

Pada Oktober 2019, Sheryl akhirnya menjalani bypass lambung Roux-en-Y di University of Missouri Health Care, di mana dia juga bekerja sebagai perwakilan akun pasien.

Menurut American Society for Metabolic and Bariatric Surgery, operasi itu dilakukan dengan membagi perutnya menjadi bagian atas yang lebih kecil – kantong seukuran telur – sambil melewati bagian yang lebih besar sehingga tidak lagi menyimpan atau mencerna makanan.

Kantongnya menampung lebih sedikit makanan, sehingga lebih sedikit kalori yang dicerna.

Perubahan ini dipicu oleh operasi yang memiliki efek mendalam pada pengurangan rasa lapar dan menghasilkan penurunan berat badan yang andal, serta tahan lama.

Sheryl pun menghabiskan dua malam di rumah sakit dan kembali bekerja dalam waktu seminggu.

Mengubah pola makan

Awalnya, Sheryl hanya bisa menelan cairan dan makanan lunak.

Selama delapan minggu, dia perlahan-lahan menerapkan makanan lain kembali ke dalam dietnya dan perkembangan diet yang lambat itu adalah bagian tersulit dari semuanya.

Lebih dari dua tahun kemudian, rutinitasnya ditetapkan. Dia hanya bisa makan porsi kecil — hingga satu cangkir sekaligus — jadi dia memprioritaskan makan protein terlebih dahulu karena itu kunci untuk menjaga massa otot sambil menghilangkan lemak.

Baca juga: 3 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Aman

"Dengan kantong perut yang kecil, saya ingin memastikan bahwa saya mendapatkan protein sebelum mengisi yang lainnya. Jadi, asupan karbohidrat dibatasi," jelasnya.

Dia juga mencoba untuk menghindari gula karena tidak, dia berisiko mengalami sindrom dumping atau merasa mual setelah makan permen.

Minuman soft drink harus dihindari karena itu dapat meledakkan perut kecil dan menyebabkan sakit perut.

Kemudian, Sheryl harus menghindari makanan dengan biji atau cangkang keras seperti yang ditemukan dalam buah-buahan atau popcorn tertentu karena dapat menyumbat lubang buatan antara perut dan ususnya.

Operasi tersebut juga memengaruhi bagaimana seseorang mencerna dan memetabolisme alkohol. Jadi, beberapa teguk anggur sekarang bisa sangat memengaruhi perutnya.

Lalu, Sheryl hanya bisa mengonsumsi kafein secara terbatas dalam sehari karena keasaman itu bisa memengaruhi perutnya yang jauh lebih kecil.

"Ketika kita makan hal-hal yang tidak seharusnya atau melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, saat itulah kita mulai mengalami masalah," ujar dia.

Baca juga: Perhatikan, Kebiasaan Minum untuk Cegah Kenaikan Berat Badan

Halaman:
Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com