Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gegar Otak, Cedera Traumatik yang Dialami Marc Marquez di Mandalika

Kompas.com - 20/03/2022, 17:06 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Gejala gegar otak

Gejala gegar otak bisa tidak terlihat, tergantung insiden maupun kondisi orang yang mengalaminya. 

Namun, gejala ini bisa berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu, atau lebih lama.

Gejala fisik yang terlihat saat seseorang mengalami gegar otak adalah sakit kepala, telinga berdengung, mual, muntah, kelelahan, dan pengelihatan kabur.

Selain itu, biasanya penderita akan merasa kebingungan dan pusing.

Terkadang, seseorang juga bisa mengalami amnesia atau hilang ingatan pun terjadi akibat gegar otak.

Kita juga bisa melihat tanda-tanda gegar otak pada seseorang yang mengalami gejala berikut:

  • Kehilangan kesadaran sementara
  • Bicara tidak jelas
  • Keterlambatan menanggapi pertanyaan
  • Terlihat bingung
  • Nampak pikun, seperti berulang kali menanyakan pertanyaan yang sama

Lalu, terkadang ada beberapa gejala gegar otak yang terjadi selama berhari-hari setelah cedera.

Misalnya gangguan konsentrasi dan memori, mudah marah, peka pada cahaya dan kebisingan, gangguan tidur, serta masalah penyesuaian psikologis dan depresi.

Baca juga: 3 Makanan Ini Dapat Menurunkan Fungsi Otak dengan Cepat, Apa Saja?

Gegar otak pada atlet, seperti kasus Marc Marquez

Seperti Marc Marquez, umumnya atlet yang mengalami gejala gegar otak tidak boleh bertanding atau melanjutkan aktivitasnya selama gejala masih ada.

Para ahli merekomendasikan bahwa seorang atlet dengan dugaan gegar otak tidak kembali ke aktivitas yang berhubungan dengan risiko gegar otak yang lebih tinggi saat masih memiliki gejala.

Baca juga: Tidur Cukup dan Berkualitas, Kunci Ketajaman Otak

Lalu, atlet usia anak dan remaja harus dievaluasi oleh tenaga kesehatan yang terlatih dalam mengevaluasi dan mengelola gegar otak anak.

Para ahli juga merekomendasikan bahwa baik atlet dewasa, anak-anak dan remaja dengan gegar otak tidak kembali bermain pada hari yang sama dengan cedera.

Komplikasi akibat gegar otak

Gegar otak bisa menyebabkan beberapa komplikasi, seperti sakit kepala post-traumatik yang biasa terjadi hingga tujuh hari setelah cedera atau vertigo post-traumatik yang bisa terjadi hingga berbulan-bulan.

Lima belas hingga 20 persen penderita gegar otak mengalami sulit berpikir, pusing, dan sakit kepala terus menerus hingga melebihi tiga minggu.

Jika terjadi selama lebih dari tiga bulan, hal ini sudah bisa dikategorikan sebagai persistent post-concussive symptoms (post-concussive syndrome).

Baca juga: Pakai Jaket Custom Buatan Bandung, Jokowi Jajal Jalur Bypass Mandalika

Ada pula yang mengalami second impact syndrome atau gegar otak kedua meski gejala pertama belum pulih, Hal ini bisa menimbulkan pembengkakkan otak fatal.

Lalu, penelitian aktif saat ini sedang dilakukan untuk mempelajari efek dari cedera kepala berulang yang tidak menimbulkan gejala (cedera subconcussive).

Jadi, saat ini, tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa cedera otak berulang berkontribusi pada efek kumulatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com