Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Heat Stroke, Alasan Pembalap MotoGP Mandalika Merendam Diri

Kompas.com - 20/03/2022, 17:40 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi sejumlah pembalap MotoGP Mandalika 2022 merendam diri di kolam renang anak-anak, ember sampai tong sampah menyita perhatian netizen.

Sekilas, rasanya kocak menyaksikan tingkah para pembalap yang biasanya gagah berlaga di sirkuit berkecepatan tinggi itu.

Agaknya mereka memang benar-benar tidak sanggup menghadapi suhu yang tinggi dan panas terik di negara tropis seperti Indonesia.

Apalagi, balapan di Sirkuit Mandalika, Lombok ini merupakan Pertamina Grand Prix of Indonesia yang pertama kali digelar.

Heat stroke, alasan pembalap MotoGP merendam diri

Iklim dan cuaca terik di Tanah Air bisa mencapai 44 derajat celcius dan presentase kelembapan udara tinggi bisa mencapai 96 persen.

Tak heran jika para pebalap MotoGP Mandalika 2022, yang umumnya berasal dari Eropa, mengeluhkan cuaca panas dan tidak bersahabat bagi mereka.

Segala cara dilakukan untuk menjaga suhu tubuh tetap nyaman, termasuk dengan nyemplung ke bak mandi, memeluk kipas angin sampai menyimpan helm di lemari pendingin.

Sebetulnya, berbagai tindakan itu memang perlu dilakukan untuk mencegah para pembalap MotoGP ini mengalami heat stroke.

Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit atau CDC di Amerika Serikat menyatakan penyakit terkait suhu selama musim panas atau kemarau dapat menyebabkan komplikasi serius.

Baca juga: Kaitan Antara Hidrasi, Tingkat Kebugaran, dan Heat Illness

Dr. Reginald Mason, dokter dari Permanente di Atlanta pun menyebut, orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi mengalami heat stroke, terutama bagi mereka yang berolahraga di bawah cuaca terik.

"Atlet yang kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat pun bisa menderita heat stroke akibat aktivitas yang berlebihan dalam berolahraga," katanya, seperti dilansir US News.

Apa itu heat stroke dan gejalanya?

Heat stroke merupakan suatu kondisi yang mana suhu tubuh meningkat secara drastis akibat cuaca panas.

Biasanya heat stroke menyerang orang-orang yang terlalu lama beraktivitas atau terkena paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang cukup lama.

Kondisi tersebut dapat terjadi ketika suhu lingkungan terdeteksi mencapai 40 derajat celcius atau lebih sehingga menimbulkan gejala kepanasan, pusing hingga pingsan.

"Jika berolahraga pada waktu yang salah, kita dapat berisiko mengalami heat stroke dalam 20 hingga 30 menit," kata Dr. Mark J. Conroy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com