Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Konflik Positif: Bukti Bahwa Tak Semua Konflik Itu Buruk

Kompas.com - 21/03/2022, 10:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik, baik kecil maupun besar. Untuk itu, agar tak semakin melebar, dibutuhkan solusi yang tepat.

Konflik dapat dipicu oleh berbagai hal. Misalnya, saat ada perbedaan pendapat atau keinginan yang tak sesuai sehingga terjadi debat kusir. Maka dari itu, orang-orang yang lebih mementingkan ego bisa dikatakan sebagai pemicunya.

Meskipun konflik selalu distigmakan buruk, ternyata di dalam dunia psikologis ada pula konflik yang dapat memicu suasana positif (positive conflict).

Hal ini diutarakan oleh dr. Dharmawan A. Purnama, PhD. Psychiatrist, seorang Psikiater FKUI, dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk "Pentingnya Konflik yang Resolutif".

Hadapi Konflik dengan Positif

Tak bisa dimungkiri, dalam hidup, pasti ada ketegangan antara satu orang dan yang lainnya yang dipicu berbagai hal. Namun, ketegangan itu tak seharusnya dihindari.

dr. Dharmawan mengungkapkan kalau kita bisa menemukan solusinya, konflik itu berarti positif, "Kalo ketegangan itu dijaga dengan baik, dibikin seimbang, bisa ada solusinya. Maka sebetulnya konflik itu bermanfaat."

Hidup itu pasti berdinamika karena tiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, kita juga harus selalu berusaha untuk memecahkan konflik sehingga tak ada pihak yang tersakiti.

"Untuk mendapatkan yang lebih baik, gak bisa statik. Jadi, perlu mengutarakan sesuatu yang baru. Di mana, ketika kita mengutarakan sesuatu yang baru, pasti terjadi konflik."

Bahkan, Tompkins dalam Pepperdine mengungkapkan kalau konflik dapat berguna bagi suatu tim. Dari situ, mereka bisa belajar bagaimana cara menyelesaikan suatu perkara dengan efektif.

Baca juga: Memahami Insecurity dengan Mengenal dan Menghargai Diri Sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke