Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 14/11/2022, 06:19 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Metode memasak dengan air fryer kerap dikaitkan sebagai cara sehat untuk menggantikan memasak dengan minyak goreng.

Tapi apakah sudah yakin menggoreng makanan dengan air fryer akan lebih sehat dan tanpa risiko?

Makanan yang digoreng dengan air fryer diketahui memiliki kandungan lemak yang lebih rendah ketimbang dimasak menggunakan minyak goreng.

Melihat hal ini, tentu makanan tersebut mungkin lebih menyehatkan. Namun bukan berarti memasak dengan air fryer tidak memiliki risiko.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Apakah Ini Saatnya Beli Air Fryer?

Para ahli telah menunjukkan risiko toksisitas hingga penyebab kanker ketika memasak dengan air fryer.

Sebagaimana dilansir Medical News Today, cara kerja air fryer terbilang mirip dengan oven atau pemanggang.

Alat ini bekerja mengandalkan tenaga listrik untuk menciptakan dan menyebarkan panas di ruang udara yang menyelimuti seluruh bagian makanan. 

Tak heran, proses pemasakan ini dapat membuat makanan lebih cepat matang dan bertekstur renyah tanpa menggunakan atau dengan sedikit minyak saja. 

Baca juga: 6 Tips Menggunakan Air Fryer agar Makanan Lebih Renyah

Risiko memasak dengan air fryer

Seperti banyak metode masak lainnya, air fryer dapat memicu reaksi kimia yang disebut efek maillard.

Maillard adalah semacam reaksi non enzimatis akibat panas yang efeknya dapat mengubah warna, aroma dan rasa makanan.

Akibat suhu panas yang tinggi saat memasak itu, air fryer juga dapat mengembangkan pembentukan senyawa akrilamida.

Senyawa tersebut berkaitan dengan beberapa risiko kanker seperti endometrium, ovarium, pankreas, payudara hingga kanker esofagus.

Memasak dengan air fryer tidak hanya memicu akrilamida, tetapi juga senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina heterosiklik yang tercipta dari semua pemasakan daging dengan suhu tinggi.

Baca juga: 7 Kesalahan Penggunaan Air Fryer yang Sering Dilakukan

Menurut National Cancer Institute, dua senyawa tersebut memiliki hubungan dengan risiko kanker.

Metode memasak dengan air fryer memang dapat membuat makanan yang digoreng menjadi lebih rendah lemak.

Tapi, para ahli justru menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan utuh seperti biji-bijian, sayuran dan buah, serta membatasi asupan gorengan.

Menggoreng makanan dengan alat apa pun, tetap saja namanya "gorengan" dan tetap ada risiko yang ditimbulkan.

Meski dengan alat ini risikonya lebih kecil ketimbang memasak dengan minyak goreng, bukan berarti menggoreng dengan air fryer menjamin diet yang sehat.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Gunakan Air Fryer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com