KOMPAS.com - Para peneliti telah mengamati perubahan perilaku manusia selama pandemi Covid-19, termasuk pada hasrat seksual yang cenderung menurun.
Pandemi tidak hanya memengaruhi kondisi fisik, tapi juga kesehatan mental. Hal tersebut ada kaitannya dengan kecemasan hingga stres yang berdampak pada penurunan gairah seks pada pria dan juga wanita.
Tetapi, bagaimana stres yang diakibatkan pandemi benar-benar mengacaukan gairah seksual? Melansir Abc.net, berikut pemaparan selengkapnya.
Baca juga: Penyebab Libido Rendah pada Wanita dan Cara Mengatasinya
Stres yang melanda akibat pandemi dapat memicu otak untuk mengaktifkan "naluri bertahan hidup" seseorang.
Hal tersebut dapat memicu ketegangan dan kegelisahan, sehingga dampaknya orang tidak lagi memikirkan untuk mendapatkan orgasme dari hubungan intim.
Dr McKay menyamakan ini dengan sebutan "naluri bertahan hidup".
"Ketika kita merasakan stres, kita menjadi lebih waspada dengan tanda bahaya dalam konteks apa pun," katanya.
Orang-orang selama pandemi justru cenderung memilih kegiatan yang membuat dirinya merasa lebih baik.
"Kita harus melewati pandemi, harus makan sehat, bagaimana mencari uang. Hal-hal itu menjadi prioritas kebanyakan orang," imbuh dia.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan produksi kortisol, hormon penyebab stres ketika kita tidak mengelola stres dengan baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.