Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kali Minyak Goreng Boleh Dipakai Ulang untuk Memasak?

Kompas.com - Diperbarui 24/01/2023, 16:07 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

 

KOMPAS.com - Praktik menggunakan minyak goreng berulang kali agaknya sudah lazim dilakukan. 

Kita biasa melakukannya demi alasan penghematan karena merasa sayang langsung membuangnya hanya setelah satu kali pakai.

Baca juga: Nasi Minyak Viral, Ini Bahaya Minyak Jelantah bagi Kesehatan

Beberapa orang juga menggunakan minyak goreng berulang kali karena dirasa membuat rasa makanan lebih gurih.

Padahal, minyak jelantah tidak baik untuk kesehatan sehingga kita perlu mempertimbangkan kebiasaan ini.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan dengan Minyak Jelantah?

Menggunakan minyak goreng berulang kali bisa dilakukan, asalkan...

Dikutip dari The Guardian, tidak ada aturan baku soal berapa kali minyak goreng bisa dipakai ulang untuk memasak.

Namun menggunakan minyak goreng berulang kali adalah tindakan yang masuk akal, terlepas harganya yang amat tinggi saat ini.

Hanya saja, ada sejumlah aturan yang sebaiknya diperhatikan jika kita berniat memanfaatkan minyak goreng semaksimal mungkin.

Pertama, pastikan suhu minyak tidak terlalu panas ketika digunakan pertama kali.

Misalnya minyak goreng malah menjadi gosong atau berasap karena suhu kompor yang terlalu tinggi.

Baca juga: 11 Alternatif Pengganti Minyak Goreng

Setiap jenis maupun merek minyak goreng biasanya memiliki ambang batasnya sendiri sehingga dianggap terlalu panas dan tidak layak dipakai ulang.

Setelah penggorengan pertama, biarkan minyak sampai suhunya benar-benar turun.

Kemudian, saring minyak goreng bekas melalui saringan halus dan kain tipis, sebelum menyimpannya dalam wadah tertutup di tempat gelap.

Baca juga: Tips Mengurangi Penggunaan Minyak Goreng Saat Memasak

Kita bisa menggunakan toples kaca untuk menyimpan minyak goreng, seperti yang dilakukan banyak orang.

Namun Chetna Makan, juru masak berdarah India dari Inggris menyimpan minyak gorengnya di penggorengan yang ditutup dengan penutup untuk sementara waktu.

Ia lalu menyaringnya lagi sebelum digunakan untuk memasak di lain waktu.

“ Jika ada bahan di bagian bawah, itu akan menempel pada apa pun bahan segar yang Anda goreng," jelasnya.

Ia biasanya menggunakan minyak goreng itu hingga lima kali untuk menggoreng, dengan beberapa catatan.

Kondisi minyak goreng tersebut harus dalam keadaan baik, tidak boleh terlalu gelap, berbusa, atau memiliki sedimen lainnya.

Jika mulai berbau tengik maka artinya minyak goreng tersebut harus segera dibuang.

Ilustrasi menggoreng perkedel kentang dalam wajan teflon. SHUTTERSTOCK/IKA RAHMA H Ilustrasi menggoreng perkedel kentang dalam wajan teflon.
Hal yang juga harus dipertimbangkan, minyak goreng cenderung menyerap rasa makanan yang digoreng di dalamnya.

Jadi ada baiknya tidak memakai ulang minyak tersebut jika sebelumnya menggoreng ikan, daging atau bahan makanan dengan aroma khas lainnya.

Jangan sampai, tahu atau tempe yang kita goreng malah memiliki aroma ikan yang dimasak di hari sebelumnya.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Ini Cara Bikin Minyak Kelapa untuk Masak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com