Nutrisi kunci yang harus ada dalam makanan bayi
Para ahli merekomendasikan agar anak mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi, lemak, DHA, dan serat.
Zat besi dibutuhkan bayi karena saat memasuki usia enam bulan, persediaan zat besi di tubuhnya berkurang.
Sayangnya, makanan kaya zat besi umumnya merupakan bahan mahal dan makanan bayi umumnya memiliki kandungan zat besi rendah.
Bushell pun mengatakan bahwa kandungan zat besi dalam makanan bayi tidak cukup untuk meningkatkan status zat besi bayi.
Namun menurutnya, zat besi bisa didapatkan di daging merah, daging unggas gelap (dark poultry), telur, ikan berlemak, dan lentil.
Selain itu, bayi juga membutuhkan lemak yang berguna bagi perkembangan otak dan sistem saraf pusatnya.
Jadi, orangtua perlu memastikan agar lemak selalu ada dalam makanan bayi, meski itu hanya satu sendok teh minyak alpukat atau minyak zaitun yang diaduk menjadi pure, selai kacang, atau kacang yang ditumbuk halus.
Sementara itu, Barnes merekomendasikan agar bayi mengonsumsi makanan kaya DHA yang penting bagi perkembangan otaknya setidaknya dua kali seminggu
“Cobalah minyak alga atau ikan berlemak seperti salmon dan sarden,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.