Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Ramah Lingkungan, 5 Langkah Mudah Mengelola Sampah di Rumah

Kompas.com - 21/03/2022, 15:52 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Sampah masih menjadi salah satu persoalan lingkungan terbesar yang dapat mengganggu kualitas hidup kita.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mengungkapkan total sampah nasional telah mencapai 68,5 juta ton pada 2021.

Dari tahun ke tahun, aktivitas rumah tangga menyumbang angka terbesar pada total sampah nasional.

Baca juga: Sampah Plastik Bisa Picu Masalah Kolesterol dan Jantung, Benarkah?

Upaya daur ulang menjadi salah satu solusi yang ditawarkan di era modern ini untuk mengurangi tumpukan sampah.

Cara ini bisa dilakukan sejak di rumah dan diterapkan dalam aktivitas kita sehari-hari.

Berikut adalah sejumlah langkah mudah yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah di rumah.

Memilah sampah organik dan anorganik

Memilah sampah sejak dari rumah menjadi salah satu cara mudah peduli lingkunganIKEA Memilah sampah sejak dari rumah menjadi salah satu cara mudah peduli lingkungan
Langkah pertama mengolah sampah dengan memisahkannya berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik.

Aliansi peduli lingkungan, Zero Waste Indonesia menyebutkan sampah organik berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis, seperti sisa makanan, kulit buah, ranting, dan dedaunan kering.

Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan penanganan di tempat khusus.

Baca juga: Tips Daur Ulang Sampah Belanja Online agar Jadi Ramah Lingkungan

Beberapa sampah yang termasuk dalam kategori sampah anorganik adalah sampah plastik, botol dan kaleng minuman, styrofoam, produk elektronik, dan kabel.

Selain baik untuk pengolahan sampah, cara ini juga mencegah timbulnya bakteri dan bau tidak sedap.

Sediakan tempat sampah khusus sesuai peruntukannya masing-masing, khususnya di dapur dan area rumah tangga lainnya.

Daur ulang sampah

Tahap berikutnya, kita bisa mendaur ulang sampah yang sudah dipilah itu.

Sampah berbahan organik seperti sisa makanan, daun-daun kering dan kulit buah bisa dijadikan pupuk kompos untuk berkebun.

Sementara itu, sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi produk yang fungsional.

Contohnya, sisa tas belanja yang sudah tidak terpakai dan menjadikannya tas bekal ke kantor.

Atau bekas botol minum plastik dijadikan pot tanaman yang bisa ditaruh di atas meja atau digantung di teras.

Gunakan barang daur ulang

IKEA merilis produk daur ulang sebagai komitmen kepedulian pada lingkunganIKEA IKEA merilis produk daur ulang sebagai komitmen kepedulian pada lingkungan

Selain melakukan daur ulang sendiri, kita juga dapat membeli dan menggunakan produk yang dibuat dari bahan daur ulang.

Gaya hidup ini mendukung pemanfaatan kembali limbah menjadi barang yang fungsional.

Dalam jangka panjang, pilihan ini dapat mengurangi angka limbah yang belum terolah dan mendukung kelestarian lingkungan.

Baca juga: Pilah, Bilas, dan Lipat, Sampah Karton Sebelum Didaur Ulang

IKEA, sebagai salah satu perusahaan yang mendukung lingkungan berkelanjutan, telah merilis sejumlah produk berbahan daur ulang.

Termasuk pula bantal duduk Alseda dan kotak penyimpanan serbaguna Kuggis yang terbuat dari serat pisang.

Meskipun terbuat dari produk daur ulang, berbagai produk IKEA ini tetap mengutamakan fungsi dan bentuk yang estetik.

Meminimalisir penggunaan plastik

Sampah plastik menjadi salah satu masalah terbesar, khususnya dengan pola hidup masyarakat modern saat ini.

Untuk menyikapnya, pemerintah telah menerapkan kebijakan kantong belanja reusable saat berbelanja di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Biasakan membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan sampah dan mendukung terwujudnya Indonesia Bebas Sampah pada 2030.

Seperti tas belanja Frakta dari IKEA yang dapat menghemat penggunaan plastik sekali pakai.

Donasikan barang yang tak terpakai

Langkah terakhir dalam mengelola sampah di rumah adalah dengan mendonasikan barang yang sudah tak terpakai.

Kita bisa menyalurkannya kepada orang sekitar yang membutuhkan atau lewat berbagai organisasi nirlaba.

Selain memperpanjag usia pakainya, donasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengolah produknya kembali baru dan fungsional. 

Baca juga: Begini Langkah Mudah Menerapkan Gaya Hidup Minim Sampah

Dalam mendorong pentingnya mendaur ulang, IKEA Indonesia mengajak masyarakat untuk mendonasikan barang-barang tak lagi terpakai melalui beberapa kegiatan yakni “Give for Care”, “Exchange Your Bottle Program”, dan “Food Aid”.

Bertepatan dengan peringatan Hari Daur Ulang Sedunia atau World Recycling Day pada 18 Maret lalu, kita bisa mendonasikan koran, botol plastik, kaleng dan kardus tak terpakai melalui program “Give for Care”.

Selain itu, kita juga dapat mendonasikan botol plastik bekas melalui “Exchange Your Bottle Program” dan bahan makanan berkualitas baik yang tidak terpakai melalui “Food Aid”.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com