Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolagen Menurun Seiring Bertambahnya Usia, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 21/03/2022, 17:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita mengetahui, tubuh memiliki protein yang disebut kolagen. Kolagen ditemukan dalam berbagai bagian tubuh, mulai dari kulit, tulang, otot, tendon, hingga ligamen.

Pada kulit, kolagen berperan besar dalam membuat kulit halus, terhidrasi, kenyal, bebas keriput, dan terlihat awet muda.

Sayangnya, produksi kolagen bisa berkurang seiring bertambahnya usia. Oleh karenanya, jumlah kolagen perlu ditingkatkan kembali melalui asupan makanan.

Baca juga: Mengatasi Kulit Wajah Kusam dengan Lendir Siput dan Kolagen Ikan

Kapan kadar kolagen dalam tubuh menurun?

Usia bertambah, jumlah kolagen yang diproduksi tubuh semakin sedikit. Penurunan produksi kolagen biasanya dimulai di akhir usia 20an.

Dengan menurunnya kadar kolagen di dalam tubuh, kondisi yang akan terjadi secara alami antara lain:

1. Kulit kehilangan elastisitas, membentuk kerutan dan proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.

2. Tendon dan ligamen lebih kaku, fleksibilitas tubuh menurun.

3. Massa otot berkurang.

4. Tulang rawan habis, sehingga kita mengalami nyeri sendi atau osteoartritis.

5. Lapisan usus menjadi lebih tipis dan kemungkinan kita memiliki masalah pencernaan.

Selain faktor usia, penyebab lain produksi kolagen tidak memadai adalah pola makan yang buruk.

Tubuh tidak dapat memproduksi kolagen jika kita kekurangan asupan asam amino dan nutrisi.

Baca juga: Suplemen Kolagen, Baik untuk Ibu Hamil?

Proses pembuatan kolagen

Untuk membuat kolagen, tubuh akan menggabungkan asam amino, yang bisa diperoleh dari makanan kaya protein, seperti daging, kacang-kacangan, dan produk susu.

Selama proses produksi kolagen, tubuh kita menggunakan vitamin dan mineral, khususnya vitamin C, seng, dan tembaga.

Jeruk, paprika merah dan hijau, tomat, brokoli, serta sayuran berdaun hijau mengandung vitamin C.

Sementara itu, daging, kerang, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh adalah sumber mineral yang baik.

Tetapi lagi-lagi, bertambahnya usia dapat menyebabkan tubuh tidak mampu menyerap nutrisi tersebut secara efisien.

Agar tubuh memiliki bahan yang memadai untuk memproduksi kolagen, kita perlu mengubah pola makan atau mengonsumsi suplemen.

Baca juga: 7 Cara Lezat Menyantap Bubuk Kolagen

Mengganti pola diet

Produk hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, dan telur akan memberikan asam amino. Sama halnya dengan kacang-kacangan dan polong-polongan.

Namun, salah satu makanan yang dapat membangun kolagen dengan baik adalah kaldu tulang.

Kaldu tulang akan mengekstrak kolagen dari tulang sapi, ayam, atau ikan secara lambat.

Kita dapat merebus tulang di dalam air sampai mendidih selama 12-48 jam, atau membeli kaldu tulang di toko.

Jika memungkinkan, pilihlah kaldu tulang organik atau memasak kaldu dari tulang hewan yang dikembangkan secara organik.

Tujuannya, supaya kaldu tersebut terbebas dari residu pestisida, antibiotik, atau kontaminan lain.

Gelatin juga termasuk makanan yang bagus untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam membuat kolagen.

Gelatin adalah senyawa turunan protein yang didapat dengan cara mengekstrak kolagen hewan lalu dikeringkan.

Baca juga: Ini Manfaat Konsumsi Suplemen Kolagen Menurut Ahli Diet

Perlukah mengonsumsi suplemen kolagen?

Selain dari makanan organik, cara untuk memenuhi kadar kolagen di dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen kolagen.

Jika kita memilih cara ini, pilihlah suplemen kolagen berbentuk bubuk.

Serbuk kolagen terhidrolisis atau peptida kolagen (olahan kolagen yang memiliki struktur protein alami sama seperti kolagen) umumnya tidak memiliki rasa dan bisa dilarutkan dalam minuman atau makanan.

Baca juga: 4 Manfaat Kolagen yang Bantu Turunkan Berat Badan

Menjaga nutrisi kulit

Ada beberapa krim kulit yang diklaim mengandung kolagen sintetis untuk merevitalisasi kulit kita.

Namun, cara yang terbukti dapat menjaga kesehatan kulit adalah memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik.

Selain itu, menjaga kadar kolagen di seluruh tubuh juga akan membantu menyehatkan kulit.

Kekurangan kolagen kerap dianggap sebagai "biang" dari kerusakan kulit. Namun faktanya, kulit mengalami kerusakan akibat paparan sinar matahari.

Mengisi ulang kolagen kemungkinan tidak dapat membalikkan kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari dalam waktu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com