KOMPAS.com - Standar kecantikan tradisional yang memandang pemilik badan langsing dan putih yang berhak disebut “cantik” telah lama digugat.
Banyak orang yang mulai sadar dan menerima dengan bangga bentuk tubuh serta warna kulitnya sendiri.
Buktinya, tak sedikit wanita yang kini mulai mengungkapkan kebanggaannya pada diri sendiri secara terbuka, meski -mungkin- mereka tak sesuai dengan "standar kecantikan konvensional".
Toh, merekatak malu, dan lebih dari itu bangga serta mampu membagikan pengalamannya dalam mendapatkan body-positivity kepada khalayak umum.
Baca juga: Kenali, Perbedaan Body Positivity dan Body Neutrality
Salah satunya adalah co-host Geekly Show di YouTube, Amanda Taylor. Dia adalah ibu dua anak yang sempat melakukan operasi guna menurunkan berat badannya sebanyak 77 kg.
Ia berhasil mencintai dirinya sendiri meski perjalanan hingga tahapan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Lalu, ada Krystin Godfrey, pakar perjalanan keluarga yang berhasil menerima bentuk tubuhnya yang berubah setelah memiliki anak.
Baca juga: 5 Perempuan Selebritas yang Gencar Serukan Body Positivity
Kini, dia mengaku mencintai tubuhnya yang membuatnya bisa bermain dengan anak-anaknya, mencintai suaminya, dan membawanya berkeliling dunia.
Terakhir, ada seorang ibu dua anak asal Florida, Allison Kimmey yang sempat berusaha untuk menjadi kurus.
Ia mulai menerima bentuk tubuhnya setelah melahirkan anak keduanya, seorang anak perempuan.
Sejak saat itu, ia berkeinginan agar anaknya tidak mengalami hal yang sama dengan dirinya dan mulai belajar menerima bentuk tubuhnya.
Nah, ketiga ibu dengan body-positive ini juga memiliki tips untuk mengajari anak-anaknya tentang body positivity.
Baca juga: 3 Alasan Pentingnya Memiliki Body Positivity agar Hidup Lebih Bahagia
Jika bicara soal membesarkan anak untuk mencintai tubuhnya sendiri, maka orangtua pun harus mencintai tubuhnya juga.
"Beri contoh pada anak,” ujar Taylor.
"Anak-anakku tidak pernah mendengarku mengatakan kalau aku terlihat gemuk atau jelek. Malah, mereka berkomentar tentang kepercayaan diriku yang ringgi."
"Aku selalu berkata, ‘Aku sangat manis’ atau semacamnya untuk menimbulkan efek semacam itu,” ujar dia.
Sementara itu, Godfrey mengatakan, apa yang dia katakan mungkin akan menjadi berpengaruh pada diri anaknya, sehingga ia mencoba untuk menggunakan tanggung jawab itu sebaik mungkin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.