Ia menjelaskan, rumah berkelanjutan dirancang untuk memiliki elemen keamanan agar meningkatkan rasa aman bagi penghuninya.
Dan yang tak kalah penting adalah rumah berkelanjutan secara sosial harus memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi orang-orang dari berbagai kemampuan dan pada tahap kehidupan yang berbeda.
"Rumah berkelanjutan itu 'kan tidak hanya hemat energi tapi juga sehat bagi lingkungan sekitar dan nyaman untuk kehidupan berkeluarga," jelas Mande.
Faktor lingkungan menjadi salah satu kunci penting agar sebuah hunian bisa disebut sebagai rumah berkelanjutan.
Mande mengatakan, rumah yang baik untuk lingkungan sebaiknya dirancang untuk mengurangi gas efek rumah kaca.
"Hubungan rumah itu nggak merusak lingkungan jadi kalau bisa manfaatkan kondisi di sekeliling. Kalau ada fasilitas kayu tidak terpakai, ya manfaatkan saja," imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga menambahkan rumah berkelanjutan harus mampu menghemat air dan energi serta mengurangi limbah selama konstruksi dan masa pakai rumah.
Menciptakan rumah berkelanjutan tidak semata-mata berfokus pada desain, tata ruang, atau penggunaan energinya saja.
Rumah yang berkelanjutan juga harus diperhatikan dari faktor ekonominya sebab hal ini yang mempengaruhi hasil akhir hunian.
Mande menyampaikan, rumah yang berkelanjutan dirancang untuk menghemat uang selama masa konstruksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.