Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2022, 19:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Menerapkan pola makan sehat tentu tak bisa disangkal berperan dalam meningkatkan kondisi kesehatan, hingga pada akhirnya membuat umur lebih panjang.

Hal serupa menjadi kunci panjang umur dari orang-orang yang tinggal di wilayah Zona Biru (Blue Zone) seperti Sardinia di Italy, Okinawa di Japan, Loma Linda di California, Ikaria di Yunani, dan Nicoya di Costa Rica.

Baca juga: Bisa Ditiru, Kebiasaan Manusia di Zona Biru yang Memperpanjang Usia

Orang-orang di wilayah tersebut sebagian besar mengonsumsi makanan berbasis tanaman, biji-bijian, dan kacang-kacangan secara teratur.

Dan yang terpenting adalah mereka juga membatasi atau menghindari makanan tertentu dalam diet sehari-hari untuk mencegah gangguan pada kesehatan.

Nah, bagi kita yang ingin lebih sehat dan hidup lebih lama, ada makanan dan minuman yang perlu dibatasi atau bahkan dihindari seperti yang dilakukan oleh orang-orang di Zona Biru.

1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji merupakan penyumbang besar berbagai penyakit kronis.

Faktanya, mengonsumsi makanan cepat saji secara teratur terbukti meningkatkan tekanan darah.

Makanan cepat saji juga meningkatkan kolesterol, menyebabkan obesitas, berdampak negatif pada suasana hati, dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Ingin Umur Panjang? Bersikaplah Optimistis

Seperti orang-orang di wilayah Zona Biru, mereka sebagian besar mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan dan menyimpan daging untuk acara-acara khusus.

Meski begitu, mereka jarang mengonsumsi banyak daging merah.

Satu komunitas, khususnya, masyarakat Loma Linda adalah penganut Advent dan tidak makan daging sama sekali.

Menurut sebuah studi Adventist Health yang dikutip oleh para peneliti Blue Zone, vegan dan pesco-vegetarian termasuk di antara orang-orang di dunia yang hidup paling lama.

 

2. Makanan manis dan olahan

Masyarakat di Zona Biru secara signifikan membatasi konsumsi makanan olahan, terutama yang mengandung banyak gula tambahan.

Sementara mereka mengonsumsi banyak gula alami dari buah-buahan, biji-bijian gandum, dan anggur merah, komunitas ini makan lebih sedikit gula tambahan untuk mencegah penyakit kronis seperti diabetes.

Faktanya, banyak peneliti yang terkait dengan proyek Zona Biru menyarankan untuk membatasi konsumsi gula hingga hanya tujuh sendok teh atau 28 gram per hari.

Itu bahkan jauh lebih rendah dari batas 50 gram yang direkomendasikan dalam pedoman diet orang-orang di Amerika Serikat.

Baca juga: Manfaat Omega-3 untuk Umur Panjang dan Penuaan yang Sehat

3. Daging olahan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang yang hidup paling lama di dunia tidak mengonsumsi banyak daging sama sekali, terutama daging merah.

Sejalan dengan itu, orang-orang yang hidup lebih lama di wilayah Zona Biru juga menghindari daging olahan seperti daging deli, bacon, dan sosis.

Menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam Critical Review in Food Science and Nutrition, daging olahan memiliki hubungan yang lebih signifikan dengan penyakit jantung koroner (meningkat 18 persen) daripada daging merah saja (hanya sembilan persen).

Baca juga: 10 Rahasia Umur Panjang dari Wanita Tertua di Dunia Berusia 119 Tahun

4. Soft drink

Yang terakhir adalah soft drink. Orang-orang di Zona Biru tidak hanya menjauhi gula tambahan secara umum, tetapi juga tidak minum soft drink.

Para peneliti di Zona Biru menemukan bahwa mengonsumsi gula tambahan dalam bentuk minuman seperti soft drink secara khusus berbahaya karena nilai gizinya yang rendah, bahkan tidak ada sama sekali.

Faktanya, sering minum soft drink telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, peningkatan risiko diabetes tipe 2, penambahan berat badan dan peningkatan nafsu makan, serta harapan hidup yang lebih rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com