Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MotoGP Mandalika, Kerennya Motif Batik di Helm Johann Zarco dan Alex Rins

Kompas.com - 23/03/2022, 05:41 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Megamendung yang berasal dari Cirebon sebenarnya terinspirasi dari cuaca yang mendung, bentuk awan, dan genangan air.

Bagi orang-orang yang tidak begitu memperhatikan batik, megamendung mudah dikenali sebab motifnya yang menyerupai awan, memanjang, dan memiliki aksen melingkar di sisi dalam.

Di sisi lain, megamendung juga menjadi salah satu motif batik paling populer dan paling banyak digunakan di Indonesia.

Apabila dilihat secara lebih jauh, megamendung memiliki komposisi warna dasar, yakni merah dan biru.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Johann Zarco (@johannzarco)

Tampilan megamendung semakin apik sebab motif ini turut menggunakan tujuh gradasi warna yang melambangkan tujuh tingkatan langit.

Tidak hanya itu, dalam proses pembuatannya pun, bentuk awan di megamendung tidak bisa sembarangan dibuat.

Bentuk awan harus memanjang dari sisi kiri ke kanan alias horizontal. Alasannya, bentuk awan ini dapat melindungi orang dari panasnya matahari.

2. Filosofi batik kawung

Walau ada perbedaan yang kentara dengan megamendung, motif kawung memiliki filosofi yang juga kental.

Sebelum membahas filosofi di baliknya, kawung adalah batik yang mudah dikenali motifnya karena bentuknya yang khas.

Ciri dari kawung adalah motifnya yang simetris dan mirip dengan buah kawung ditambah aksen seperti bintang di tengahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Alex Rins 42 (@alexrins)

Perlu diketahui bahwa motif batik tersebut menjadi salah satu yang tertua dari Pulau Jawa dan berasal dari Yogyakarta.

Dulunya tidak sembarangan orang bisa memakai batik bermotif kawung. Sebab hanya sentana dalem atau orang tertentu yang berhubungan dengan Ngarso Dalem atau Raja yang berhak mengenakannya.

Karena alasan itulah kawung memiliki filosofi yang mendalam. Kawung memiliki filosofi kehidupan manusia, kekuatan, keadilan, kesucian, dan umur panjang.

Baca juga: Risiko Heat Stroke, Alasan Pembalap MotoGP Mandalika Merendam Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com