Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2022, 07:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Mengubah pola makan

Tiga bulan setelah melakukan aktivitas secara rutin, Shaune mulai membuat perubahan pada pola makannya.

Bekerja dengan ahli nutrisi, Shaune mempelajari apa itu makan sehat sebenarnya dan bagaimana melakukannya tanpa kekurangan.

"Makanan yang sehat itu adalah makanan tanpa lemak, padat nutrisi, kaya serat, dan mengenyangkan yang menstabilkan gula darah, serta mendorong pembakaran lemak, dan berkontribusi pada kesehatan fisik, mental, emosional, maupun otak," jelasnya.

Dia pun mulai mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Dia juga memilih makanan yang mengandung lebih sedikit kalori dan lebih banyak serat.

"Sekarang saya menjalani diet plant-based. Jadi, saya mendapatkan protein dari berbagai tanaman (sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian), tahu, tempe, greek yogurt, dan kadang-kadang bubuk protein vegan," ungkapnya.

Baca juga: Turunkan Berat Badan di Usia 50-an Akan Terasa Sulit? Ini Penyebabnya

Alih-alih mengurangi karbohidrat, Shaune lebih memilih untuk berhenti mengonsumsi karbohidrat yang salah seperti minuman manis, roti putih, sereal yang sangat manis, makanan ringan, makanan cepat saji, dan makanan olahan.

Dia juga berhenti mengonsumsi lemak jahat (alias lemak terhidrogenasi, lemak trans) dan mengisi tubuh dengan lemak baik yang berasal dari makanan utuh seperti alpukat, kacang, biji-bijian, hummus, santan, dan minyak zaitun.

"Saya mempraktikkan gaya hidup rendah lemak. Jadi, untuk mendapatkan sumber lemak yang baik saya memperolehnya dari minyak zaitun extra-virgin, minyak alpukat, kacang tanah, mentega almond, dan kacang mete," jelasnya.

Baca juga: Suntikan Penurun Berat Badan Bantu Hilangkan 15 Persen Massa Tubuh

"Selain itu, air adalah minuman pilihan utama saya karena membantu menjaga fungsi organ dan kulit yang bagus, membantu pencernaan, serta menurunkan berat badan karena membuat saya lebih kenyang, tambah dia.

Kendati demikian, sesekali Shaune tetap mengizinkan dirinya untuk mengonsumsi makanan "indulgensi" atau makanan penutup seperti dessert.

Melakukan latihan kekuatan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Shaune? Hayes (@theshaunelife)

Selain berjalan kaki, Shaune juga melakukan latihan yang dapat membangun kekuatan.

Dia pun mengikuti kelas bootcamp dengan BNFITDC yang dipimpin oleh Byron Nichols, di mana dia mulai membangun kekuatan dengan push-up dan sebagainya.

Apalagi, selama tiga tahun terakhir Shaune telah kehilangan berat badannya sebanyak 45 kg, sehingga dia membutuhkan latihan yang bisa mengencangkan kembali kulitnya.

"Sekarang saya berlatih dengan instruktur kebugaran Christine Archer untuk membangun lebih banyak otot, membakar lemak, dan mengencangkan kulit setelah berat badan saya turun," ujarnya.

Baca juga: Agar Terhindar dari Obesitas, Ketahui 5 Tips Menjaga Berat Badan

"Regimen latihan baru ini juga mendorong saya dengan cara baru secara fisik untuk melakukan latihan beban," kata dia.

Melalui perjalanannya yang tidak mudah dalam menurunkan berat badan ini, Shaune pun bersyukur karena dia telah memilih untuk memprioritaskan kesehatannya.

Tidak hanya merasa luar biasa, wanita yang kini berusia 46 tahun itu juga menjadi lebih percaya diri dan lebih bahagia.

"Akhirnya saya mampu menunjukkan kepada orang-orang manfaat dari makan sehat dan menggerakkan tubuh secara rutin," katanya.

"Saya harap cerita saya bisa menginspirasi dan memberdayakan orang lain. Mulailah menerapkan kebiasaan yang dapat membantu kita bergerak menuju tujuan kesehatan yang lebih baik," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com