Menurutnya, 40 hingga 80 persen karakteristik seseorang dipengaruhi oleh orangtuanya, termasuk dalam hal mendefinisikan kebahagiaan.
“Kebanyakan penelitian menemukan bahwa 44 hingga 52 persen kebahagiaan kita dipengaruhi faktor genetik. Jadi, kira-kira setengahnya,” kata Brook.
Baca juga: 3 Kunci Kebahagiaan Para Penduduk Paling Panjang Umur di Dunia
Namun, bukan hanya genetik yang mempengaruhi kebahagiaan seeorang.
Brook berpendapat bahwa ada kebahagiaan yang bisa kita kendalikan.
Menurutnya, kebahagiaan yang bisa dikendalikan itu bisa didapatkan dari empat kategori kebiasaan, yaitu keyakinan, keluarga, persahabatan, dan pekerjaan yang berarti.
“Pekerjaan yang berarti ini tidak ada hubungannya dengan uang, prestise, jabatan atau bahkan pendidikan. Ini berhubungan dengan mendapatkan kesuksesan dan kesenangan dalam melayani orang lain,” ujanya.
Brook mengatakan bahwa mereka yang kerap mengatakan dirinya tidak bahagia dan kehilangan arah biasanya tidak memiliki salah satu dari empat faktor di atas.
“Banyak orang yang benar-benar sukses, orang-orang yang bekerja sepanjang waktu, biasanya waktu untuk keluarganya kurang,” ujarnya.
“Lalu, banyak orang, terutama pria, yang melupakan persahabatan. Padahal, kita bisa mendapatkan banyak kebahagiaan dengan menjaga empat kebiasaan tersebut,” ujarnya.
Baca juga: 8 Konsep Kebahagiaan dari Negara Paling Bahagia di Dunia, Mau Coba?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.