Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2022, 14:49 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kambuhnya penyakit asam lambung tidak hanya dipicu karena telat makan atau gaya hidup tidak sehat.

Kebanyakan orang justru tidak menyadari bahwa stres dan banyak pikiran juga menjadi penyebab utamanya.

Sebuah studi tahun 2009 mengamati survei kesehatan lebih dari 40.000 orang Norwegia.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami stres terkait pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami gastroesophageal reflux disease atau sering disebut (GERD).

Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Efektif untuk Mengatasi Penyakit Asam Lambung

Sedangkan pada orang yang merasa tidak puas dalam bekerja, dua kali lebih mungkin untuk memiliki GERD dibandingkan dengan mereka yang melaporkan kepuasan kerja yang tinggi.

Selain itu, riset yang diterbitkan di Internal Medicine, mewawancarai 12.653 orang dengan GERD.

Peneliti menemukan bahwa hampir setengahnya melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala penyakit asam lambung, bahkan ketika sedang menjalani pengobatan.

Hubungan stres dan penyakit asam lambung

Melansir laman Healthline, hubungan antara stres dan asam lambung dapat dikaitkan dengan kondisi tubuh seseorang.

Pada penelitian yang diterbitkan American Journal of Gastroenterology, orang yang sedang banyak pikiran dan stres dilaporkan memiliki gejala yang lebih menyakitkan ketika asam lambung kambuh.

Sehingga orang yang tengah merasa cemas, maka gejala yang dirasakan akibat naiknya asam lambung cenderung terasa lebih menyiksa ketimbang yang tidak. 

Ilmuwan juga menyebutkan, seseorang mengalami tekanan atau banyak pikiran, maka tubuh menjadi lebih sensitif dan sedikit memproduksi senyawa yang dapat menetralisir asam lambung.

Baca juga: Cegah Gejala Asam Lambung dengan Perubahan Gaya Hidup, Begini Caranya

Para peneliti berteori bahwa stres dapat menyebabkan perubahan di otak yang mengubah reseptor rasa sakit, sehingga fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam.

Stres juga dapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi lambung dari efek asam. Kondisi ini dapat meningkatkan tubuh merasa lebih tidak nyaman ketika asam lambung kambuh.

Sementara itu, stres dan banyak pikiran juga memengaruhi tubuh dalam memicu kontraksi lambung berlebih, meningkatkan produksi asam lambung serta mengganggu keseimbangan mikroba di sistem pencernaan.

Penyebab lain dari naiknya produksi refluks asam itu merupakan kombinasi dari stres ditambah kelelahan.

Untuk mencegah dan mengatasinya, diperlukan untuk mengubah gaya hidup, serta pola pikir yang positif selain menggunakan pengobatan medis.

Baca juga: Masa Sulit Membuat Kita Lelah dan Stres, Lakukan Langkah Berikut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com