Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Dampak-dampak Gigi Copot dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 23/03/2022, 16:50 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi copot atau tanggal merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang cukup banyak terjadi di Indonesia.

Hal tersebut sering kali terjadi karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya melakukan perawatan gigi dan mulut secara rutin.

Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia, Drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, mengatakan, rata-rata pada usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan dua giginya.

"Faktanya, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 gigi," kata dia dalam webinar bersama Pepsodent, Selasa (22/3/2022).

"Jika tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar, maka keadaan ini bisa semakin memprihatinkan," sambung dia.

Baca juga: Mimpi Gigi Copot? Ini Maknanya

Dampak-dampak gigi copot

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg Usman Sumantri, MSc, mengungkapkan, persoalan gigi copot ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sebab, ada beberapa dampak yang dapat memengaruhi penampilan dan kesehatan, baik itu kesehatan secara fisik maupun mental.

"Dari segi estetika, tentu saja gigi ompong membuat penampilan kita jadi kurang baik untuk dilihat," ujarnya.

"Ini juga dapat mempercepat penuaan di wajah kita karena dengan hilangnya gigi mengakibatkan otot-otot wajah jadi turun," jelas dia.

Sementara itu, dari sisi kesehatan, orang yang memiliki banyak gigi yang copot akan memiliki kualitas hidup yang berkurang.

"Ketika banyak gigi yang copot, fungsi pengunyahan akhirnya tidak bisa berguna dengan baik," katanya.

"Akibatnya juga berimbas pada pencernaan secara keseluruhan, sehingga enzim harus bekerja lebih keras untuk membantu mencerna makanan," tutur Dr Usman.

Sedangkan dampaknya pada kesehatan mental, Dr Usman melanjutkan, bahwa ini disebabkan karena perubahan penampilan.

"Dengan perubahan penampilan dan penuaan yang cepat tadi, gigi copot bisa membuat orang-orang jadi kurang percaya diri dan ini bisa mengganggu kesehatan mental," ungkapnya.

Baca juga: 4 Penyebab Gigi Copot pada Orang Dewasa, Bisa Jadi Gejala Penyakit

Cara mengatasinya

 

Untuk mengatasinya, Dr Ratu pun menganjurkan orang-orang agar lebih menjaga kesehatan mulut dan gigi dengan menyikat gigi secara tepat.

"Selama ini orang-orang masih salah kaprah terhadap rutinitas menyikat gigi. Menyikat  gigi yang tepat itu dilakukan pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur," kata dia.

Selain itu, dia juga merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi ke dokter secara rutin ke dokter, minimal enam bulan sekali dalam setahun.

"Menurut Riskesdas, masih sedikit orang yang belum menyadari pentingnya mengunjungi dokter gigi untuk melakukan perawatan," terangnya.

"Bahkan, dari 57 persen masyarakat yang mengalami permasalahan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter, itu pun masalahnya sudah parah makanya giginya harus dicabut," imbuh dia.

Namun, apabila ada masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan gigi dan mulut, saat ini Pepsodent bersama PDGI memperluas akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Layanan ini terbuka bagi semua orang melalui layanan teledentistry gratis "Tanya Dokter Gigi by Pepsodent" di nomor WhatsApp: 0878-8876-8880.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com