Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Cara "Resign" yang Baik demi Menjaga Masa Depan Karier

Kompas.com - 24/03/2022, 12:14 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Resign atau pengunduran diri dari sebuah posisi di pekerjaan merupakan hal yang sah dan menjadi hak setiap pekerja.

Apalagi jika kita sudah cukup lama bekerja dan memiliki alasan kuat untuk mundur.

Kendati demikian, resign tak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Sebab, jika salah langkah, bisa berakibat buruk, termasuk di-blacklist dari perusahaan lain di industri yang sama atau menyebabkan kerusakan reputasi.

“Jika orang mendengar bahwa kita meninggalkan pekerjaan dengan catatan buruk, atau meninggalkan posisi yang baru diperoleh, maka hal itu dapat merusak lamaran pekerjaan kita berikutnya.”

Demikian kata Scott Bonneau, wakil presiden akuisisi bakat global untuk situs pencarian pekerjaan Indeed.

Baca juga: 9 Alasan Resign yang Baik dan Dapat Digunakan

Untuk itu, sebaiknya kita menerapkan langkah-langkah resign yang baik dan profesional seperti diuraikan di bawah ini:

  • Buat janji temu dengan atasan

Jangan mengatakan bahwa kita akan resign pada siapa pun kecuali kepada atasan.

“Atasan kita adalah prioritas,” ujar pakar karier di situs pencarian kerja Monster, Vicki Salemi.

Karena itu, mintalah waktu pada atasan untuk mendiskusikannya, entah itu melalui video call atau telepon -jika kesulitan untuk bertemu langsung.

“Lebih baik berbincang langsung dibanding mengirimkan email atau pesan singkat,” ujar Salemi.

  • Persiapkan apa yang akan dikatakan

Sebelum pertemuan dimulai, pikirkan apa yang ingin dikatakan. “Kata-kata singkat dan manis adalah yang terbaik,” kata Salemi.

Ia juga mengingatkan, kita tak berutang penjelasan apa pun terkait perusahaan baru kita jika kita memang tak ingin membagikannya.

Salemi merekomendasikan untuk mengatakan hal seperti berikut ini:

“Mula-mula, saya ingin mengucapkan terima kasih karena perusahaan ini telah memberikan kesempatan bagi saya untuk bekerja di sini, saya telah belajar banyak selama dua tahun ini."

"Namun, saya memutuskan untuk mengundurkan diri."

"Saya bisa memberitahu klien dan kolega, kecuali Bapak/Ibu tidak menginginkannya. Saya juga ingin membuat sebuah action item saat saya berhenti.”

Salemi juga mengngatkan, atasan mungkin akan menanyakan alasan pengunduran diri tersebut.

Baca juga: Segera Resign! Ini Tanda-tanda Kita Harus Mencari Pekerjaan Baru

Juga tentang apa yang akan kita lakukan setelahnya, atau apa yang perlu dilakukan untuk membuat kita tetap bertahan.

Jadi, bersiaplah untuk menjawabnya.

  • Jangan mendadak

Cara paling profesional adalah dengan memberikan pemberitahuan yang cukup sebelum resign, misalnya dua minggu sebelum rencana pengunduran diri.

“Jika pekerjaan barumu tidak bisa menunggu dan membutuhkanmu segera, itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa perusahaan baru itu tidak siap."

"Bahkan, perusahan tersebut tidak menghormati proses atau orang yang terkena dampak dari pengunduran dirimu,” kata Cassie Whitlock, Kepala SDM di BambooHR.

Menurut dia pula, ini bisa mencerminkan bagaimana perusahaan baru akan memperlakukan kita nantinya.

 

  • Hubungi HRD 

Agar nampak profesional, hubungi departemen sumber daya manusia (HRD).

Tanyakan pada atasan apakah kita harus menghubungi HRD untuk memberikan pernyataan tertulis terkait hari terakhir bekerja, serta urusan pengembalian barang milik perusahaan.

  • Kirimkan surat pengunduran diri

Selain membicarakan secara verbal, paparkan rincian pengunduran diri dengan sebuah surat pengunduran diri.

“Akan lebih baik jika kita memberi feedback kepada HR dan supervisor terkait mengapa kita resign, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kultur kerja untuk karyawan yang masih bertahan dan karyawan baru ke depannya,” ujar Bonneau.

Baca juga: Saat Wawancara Kerja, Begini Cara Jitu Menjawab Alasan Resign

  • Tetap bekerja dengan baik

Saat-saat terakhir di kantor harus menjadi pekerjaan terbaik kita demi tetap menjaga "brand" kita.

Periode ini juga biasanya akan menjadi suatu momen yang menarik.

Kolega kita mungkin akan mengatakan, dia juga ingin resign atau menanyakan perusahaan mana yang akan kita tuju.

“Jika kita memilih untuk mengungkapkan tujuan kita, maka kita mungkin ingin menunggu sampai mulai bekerja di sana."

"Atau, jika kita merasa dekat dengan rekan kerja, kita mungkin ingin mengungkapkan."

"Tapi, ketahuilah bahwa hal itu dapat menyebar ke semua orang, bahkan jika kita hanya memberi tahu satu orang,” ujar Salemi.

  • Berikan kesan yang baik dan jaga koneksi

Jaringan profesional kita dapat memengaruhi kesempatan kerja ke depannya dan bagaimana kita meninggalkan perusahaan pun memberi kesan permanen, sehingga kita harus memberi kesan baik.

Jadi sebelum resign, perbaiki hubungan dan koneksi dengan kolega dan lakukan sesuatu agar kolega memberi kesan baik saat diminta mendeskripsikan pekerjaan dan "brand" kita.

Lalu, kita juga tak boleh berkata buruk soal atasan saat akan resign dan tetaplah sopan.

Baca juga: 3 Pertanyaan Penting Sebelum Putuskan Resign dari Pekerjaan

Ininya, membuat kesan positif bukan hanya demi kesopanan, namun juga karena itu bisa jadi bumerang.

Bisa saja, kita akan bekerja untuk perusahaan itu lagi suatu hari nanti, atau dengan rekan kerja dan atasan yang sama di perusahaan lain.

  • Follow-up

Setelah mulai melakukan pekerjaan baru, pertimbangkan untuk mengirim email ucapan terima kasih kepada mantan bos, kolega, dan klien.

Kita bisa berterima kasih kepada mereka atas sesuatu yang spesifik, seperti mengerjakan sebuah proyek bersama, atau mengomentari apa pun yang kita nikmati bersama di luar pekerjaan dan lain-lain.

Kita juga bisa memberikan informasi kontak jika mereka belum memilikinya.

Baca juga: 3 Pertanyaan Penting Sebelum Putuskan Resign dari Pekerjaan

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, resign dengan catatan yang baik dapat digunakan sebagai referensi untuk pekerjaan potensial lainnya di masa depan.

Lalu, kita juga perlu berjanji untuk tidak akan berbicara buruk tentang perusahaan di tempat kerja, dan bahkan akan merekomendasikan karyawan potensial kepada mereka.

Intinya, ingatlah bahwa reputasi kita dipertaruhkan. Jadi, buatlah kesan sepositif mungkin sebelum dan setelah resign.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com