Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antipanik Saat Hadapi Masalah Menyusui Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 24/03/2022, 17:59 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Menyusui memang proses alami pada seorang ibu untuk bayinya. Namun, dalam prosesnya tidak selalu mudah, dibutuhkan keterampilan dan juga kesabaran, terutama jika ibu baru pertama kali melahirkan.

Masalah yang kerap dihadapi ibu saat menyusui bayinya antara lain rasa nyeri dan tidak nyaman karena posisi menyusui yang salah, ASI tidak keluar, hingga bayi tidak mau menyusu.

Untuk melancarkan proses menyusui setelah persalinan, ibu dapat melakukan beberapa persiapan sejak kehamilan.

"Akan lebih baik apabila pada masa kehamilan ibu sudah memiliki pengetahuan tentang menyusui sehingga tidak kaget ataupun tidak panik saat mengalami tantangan," kata konselor laktasi, dr.Ayudya Semawinata BMedSc (Hons), dalam webinar yang diadakan oleh Good Doctor dan KonsulASI beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan beberapa prinsip pemberian ASI yang harus dipahami oleh para ibu dan keluarga, antara lain: hampir seluruh wanita memiliki kelenjar susu dan bisa memproduksi ASI (kecuali pada kondisi medis tertentu yang jarang terjadi), payudara juga siap memproduksi ASI sejak minggu ke-16 kehamilan.

Baca juga: Tips Atasi Lecet dan Nyeri Payudara Saat Menyusui

Menurut Ayudya, ibu tidak perlu cemas jika pada dua atau tiga hari pertama setelah persalinan tidak dapat menyusui.

"ASI diproduksi secara bertahap. Wajar apabila pada empat hari pertama ASI yang keluar hanya sedikit. Hal ini juga berhubungan dengan kapasitas lambung bayi yang baru 10 ml. Bayi juga masih memiliki cadangan makanan di dalam tubuhnya," ujarnya.

Dia menekankan, produksi ASI sama sekali tidak berhubungan dengan ukuran payudara dan tubuh ibu. Kondisi emosional dan juga asupan gizi ibu akan berpengaruh pada produksi ASI.

ASI diproduksi sesuai dengan kebutuhan bayi, jika bayi terbiasa minum setiap dua jam tubuh ibu akan mengikuti ritme itu untuk memproduksi ASI saat payudara sudah kosong.

Ayudya mejelaskan, proses menyusui bayi dimulai dari inisiasi menyusu dini (IMD).

“Di hari-hari awal setelah melahirkan, ibu sebaiknya fokus untuk membuat bonding dengan bayi, belajar untuk menyusui, belajar menggendong bayi, dan belajar mencari posisi yang nyaman untuk ibu dan bayi,” ujar Ayudya.

Baca juga: Sering Terjadi Saat Menyusui, Begini Cara Atasi Mastitis

Perhatikan perlekatan

Banyak ibu yang keliru mengira bahwa rasa nyeri saat menyusui adalah hal yang wajar, padahal rasa nyeri terjadi jika ada yang salah dalam perlekatan.

"Kalau perlekatan sudah benar, ibu tidak akan merasa sakit. Saat akan menyusui, sebagian areola (sekitar 2 cm apabila aerolanya besar) atau seluruh aerola dimasukkan ke mulut bayi ketika mulut bayi sudah terbuka lebar," katanya.

Sebaliknya, jika hanya puting yang masuk ke mulut bayi, ibu akan merasa sakit dan ASI yang keluar sedikit. Akibatnya bayi menyusu lebih lama dan bahkan malas menyusu. ASI yang keluar pun pada akhirnya akan berkurang.

Baca juga: Ketahui Cara Melancarkan ASI secara Alami Menurut Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com