Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Pemutih Laris Manis di Pasaran, Bagaimana Keamanannya?

Kompas.com - 25/03/2022, 20:52 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Memiliki kulit putih masih menjadi obsesi kebanyakan wanita agar terlihat lebih cantik dan menarik.

Tak heran, berbagai produk perawatan dan kosmetik dengan klaim memutihkan kulit selalu laris manis di pasaran.

Termasuk pula bibit pemutih yang dijanjikan sanggup membuat kulit pemakainya putih dalam waktu singkat.

Baca juga: Ketika Kata Pemutih dan Mencerahkan Dihapus dari Produk Kosmetik

Promosi produk kecantikan ini bahkan menjamur baik di e-commerce maupun media sosial.

Dengan berbagai testimonasi yang disertakan, wajar banyak yang tergiur dan mencobanya tanpa mempertimbangkan aspek keamanannya.

Bibit pemutih termasuk produk yang berbahaya untuk kulit

Sejumlah pakar kesehatan dan kecantikan kerap mengkampanyekan pentingnya berhati-hati dalam memilih produk.

Apalagi jika menyertakan klaim yang tidak masuk akal dan tak bisa dipertanggungjawabkan.

Pakar kecantikan, Dr. Raendi Rayendra, SpKK, M.Kes mengatakan bibit pemutih sama sekali tidak diketahui kandungannya, dari segi media.

"Terus terang kurang tahu dengan yang namanya bibit pemutih itu ya, tapi kalau ada yang klaim itu akan memutihkan dengan sangat cepat maka harus waspada," katanya dalam jumpa media secara virtual, pada Kamis (24/03/2022).

Baca juga: BPOM RI Rilis Daftar Kosmetik yang Mengandung Merkuri

Namun berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun, seringkali pasien yang didiagnosis menderita leukoderma merupakan korban dari berbagai produk pemutih yang dijual online.

Leukoderma adalah penyakit ketika kulit menjadi putih karena hilangnya pigmentasi.

Produk yang dipakai itu tidak bisa dipertanggungjawabkan dan malah menciptakan masalah kesehatan karena menghambat sel melanosit.

Jebolan Universitas Padjajaran ini meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk yang menjanjikan kulit lebih putih, termasuk pula bibit pemutih ini.

"Hati-hati saja sesuatu yang instan itu enggak bagus, ibaratnya harus ada PDKT dulu, yang putih-putih instan itu berbahaya, apalagi enggak ada BPOM," terangnya.

Baca juga: Cara Mengecek Kosmetik yang Terdaftar di BPOM

Home peeling bisa membantu mencerahkan kulit dan menjawab berbagai permasalah lainnya

Regenesis IndonesiaRegenesis Indonesia Regenesis Indonesia
Dokter Raendi menjelaskan, treatment untuk mencerahkan kulit memang menjadi salah satu permintaan yang paling banyak di Indonesia.

Hal ini khususnya dipengaruhi kondisi di Indonesia sebagai negara tropis sehingga kita lebih rentan mengalami kulit kusam, warna kulit tidak rata dan flek hitam akibat sinar matahari.

"Tanpa disadari faktor tersebut membuat kulit menjadi tidak cerah dan harus di lakukan penanganan yang tepat oleh ahlinya," katanya.

Baca juga: Minum Air Putih Bantu Mencerahkan Wajah, Benarkah?

Alih-alih menggunakan bibit pemutih yang berbahaya, kita bisa mencoba alternatif yang lebih aman.

Misalnya home peeling dengan menggunakan produk yang direkomendasikan seperti Glycho A Isispharma dari Regenesis Indonesia.

Rangkaian produk ini memungkinkan kita mendapatkan home peeling berkualitas yang sekaligus dijanjikan efektif memperbaiki kondisi kulit.

Olivia, Marketing Manager Skincare Division Regenesis Indonesia, mengatakan produk ini merupakan golongan AHA yang dapat menjawab penanganan peeling alias eksfoliating pada kulit.

"Sebagai skin regenerasi / pembaharuan sel sel kulit mati dengan profil yang lebih aman dan trusted claim," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com